Sulsel Times Jakarta, 9 Januari 2025 – Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, Prof Fadjry Djufry, resmi dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Pelantikan berlangsung pada Selasa, 7 Januari 2025, di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta, menggantikan Zudan Arif Fakrulloh.
Dalam sambutannya, Mendagri Tito Karnavian menekankan pentingnya percepatan berbagai program strategis pemerintah, termasuk swasembada pangan, gizi masyarakat, pengentasan stunting, dan hilirisasi produk pangan.
“Sulawesi Selatan merupakan lumbung pangan nasional. Dengan pengalaman dan kompetensi Pak Fadjry di bidang pertanian, kami berharap beliau dapat mempercepat pencapaian program-program ini untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia,” ujar Tito.
Mendagri juga meminta agar Pj Gubernur segera berkoordinasi dengan berbagai pihak di Sulawesi Selatan untuk mengakselerasi pembangunan, khususnya di masa transisi ini.
Prioritas Swasembada Pangan Nasional
Usai pelantikan, Prof Fadjry Djufry menegaskan bahwa program swasembada pangan menjadi prioritas utama.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Ia optimis Sulawesi Selatan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam ketersediaan pangan.
“Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional diharapkan mampu berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, khususnya beras,” ungkapnya.
Fadjry berkomitmen untuk menjembatani program-program nasional dan memaksimalkan potensi lokal di Sulawesi Selatan.
Ia menyebutkan berbagai strategi seperti optimalisasi lahan rawa, perbaikan irigasi sekunder dan tersier, serta peningkatan produktivitas padi sebagai langkah penting untuk mencapai swasembada pangan.
Komitmen Kolaborasi Antar Lini
Plt Sekjen Kementerian Pertanian, Ali Jamil, yang turut hadir dalam pelantikan, menyampaikan apresiasi atas penunjukan Fadjry sebagai Pj Gubernur.
Menurutnya, pengalaman Fadjry di sektor pertanian dapat memperkuat posisi Sulawesi Selatan sebagai salah satu produsen beras terbesar di Indonesia.
“Kami siap mendukung pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam menggerakkan potensi besar sebagai sentra produksi pangan nasional. Kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten akan menjadi kunci keberhasilan,” ujar Ali Jamil.
Rekam Jejak Prof Fadjry Djufry dan Inovasi
Prof Fadjry Djufry memulai kariernya sebagai peneliti pada 1994 dan diangkat sebagai Profesor Riset pada 2022 dengan fokus pada pengembangan pertanian cerdas berbasis teknologi adaptif.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, di mana ia berhasil menciptakan berbagai inovasi, termasuk formula eucalyptus yang membantu meringankan gejala Covid-19 selama pandemi.
Pengakuan terhadap kiprahnya tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional.
Fadjry terpilih sebagai anggota The International Scientific Advisory Board for Strategy “MeaDRI”, sebuah dewan penasihat independen yang dibentuk oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang untuk sistem pangan berkelanjutan.
Penunjukan Prof Fadjry Djufry sebagai Pj Gubernur Sulsel diharapkan dapat memperkuat peran Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional.
Dengan pengalaman dan inovasinya, Fadjry diyakini mampu mendorong percepatan swasembada pangan dan berbagai program strategis lainnya yang menjadi fokus pemerintah.
Kolaborasi lintas sektor dan optimalisasi potensi lokal menjadi kunci sukses pembangunan di provinsi ini.