Sulseltimes.com Jeneponto – Warga Dusun Sapiri, Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, digemparkan dengan penemuan mayat seorang janda bernama Basse Daeng Ngintang (50) yang ditemukan tewas membusuk dan membengkak di dalam kamarnya pada Selasa (4/2/2025).
Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh tante korban sekitar pukul 12.30 WITA, saat ia hendak menengok keponakannya yang tak terlihat keluar rumah selama tiga hari terakhir.
Rasa curiga semakin kuat hingga ia mencoba mengintip dari jendela.
Pemandangan yang mengerikan sontak membuatnya berteriak histeris, menarik perhatian warga sekitar yang segera berdatangan ke lokasi kejadian.
Kronologi Penemuan Mayat
Salah satu tetangga korban, Dg. Nompo, mengungkapkan bahwa awalnya ia mengira ada kebakaran setelah mendengar teriakan dari rumah korban.
Namun, setelah mendekat, ia menyadari bahwa kejadian tersebut adalah sesuatu yang jauh lebih mengerikan.
“Mula-mula saat saya datang sudah ada tiga orang di atas rumah yang berteriak, saya kira kebakaran. Tapi pas sampai sini, ternyata ada orang meninggal,” ujar Dg. Nompo saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Ia kemudian diminta untuk membantu membuka pintu belakang rumah korban.
Namun, begitu masuk, ia terkejut melihat kondisi korban yang tidak mengenakan pakaian lengkap.
“Waktu saya masuk, pertama saya melihat korban dalam kondisi begini saja (tanpa busana), dan kedua tangannya terikat,” bebernya.
Penyelidikan Polisi dan Dugaan Warga
Tim Inafis Satreskrim Polres Jeneponto bersama Kapolsek Binamu segera melakukan identifikasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Dg. Pasewang guna dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Meski penyelidikan masih berlangsung, warga sekitar menduga korban mengalami kekerasan sebelum akhirnya kehilangan nyawa.
Dugaan ini muncul karena kedua tangan korban ditemukan dalam kondisi terikat, sementara rok yang dikenakannya juga dalam keadaan terbuka.
Kasubsi Humas Polres Jeneponto, Iptu Uji Muhgni, yang dikonfirmasi secara terpisah, membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.
Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab kematian hingga hasil penyelidikan lebih lanjut diperoleh.
“Benar, ada penemuan mayat, tapi kami belum bisa memastikan apa penyebabnya karena masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian terus melakukan pengumpulan bukti dan pemeriksaan saksi-saksi guna mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian tragis Basse Daeng Ngintang.
Warga setempat berharap aparat segera menemukan titik terang dalam kasus ini demi keadilan bagi korban.