Sulsel Times Makassar, 5 Januari 2025 – Penemuan mayat di Alauddin Makassar gegerkan warga. Suasana tenang di Jl Sultan Alauddin 2, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Makassar, mendadak berubah menjadi heboh pada Sabtu sore (4/1/2025).
Warga sekitar digemparkan oleh penemuan mayat seorang pria di dalam sebuah warung bakso.
Pria tersebut dikenal dengan sapaan Mas Ull, seorang pedagang bakso yang berasal dari Solo, Jawa Tengah.
Mayat Mas Ull ditemukan dalam kondisi membusuk, mengeluarkan bau menyengat, dan tubuhnya sudah membengkak.
Kejadian ini langsung menarik perhatian warga sekitar, yang berbondong-bondong mendatangi lokasi untuk menyaksikan proses evakuasi.
Kronologi Penemuan

Menurut Ketua RT setempat, Muchtar Dg Sija (46), bau menyengat yang menyerupai bau bangkai pertama kali tercium oleh pemilik rumah kontrakan tempat Mas Ull tinggal.
Kecurigaan tersebut mendorong pemilik rumah untuk memeriksa kondisi di dalam warung.
“Awalnya pemilik rumah mencium bau busuk, kemudian memeriksa ke dalam warung. Di situlah dia menemukan almarhum sudah tidak bernyawa,” kata Muchtar kepada wartawan.
Penemuan mayat ini terjadi sekitar pukul 16.00 WITA. Tim Inafis Polrestabes Makassar dan personel Polsek Tamalate langsung tiba di lokasi setelah mendapat laporan dari warga.
Mereka segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi untuk mencegah kerusakan lokasi.
Kondisi Mayat
Saat ditemukan, tubuh Mas Ull sudah dalam kondisi membengkak dan mengeluarkan bau menyengat.
Berdasarkan dugaan awal, ia telah meninggal dunia sekitar empat hari sebelum ditemukan.
Warga terakhir kali melihat Mas Ull beraktivitas pada Kamis (2/1/2025), di mana ia sempat mengeluhkan sakit.
“Dia terakhir terlihat pada Kamis, saat mengeluhkan sakit kepada pemilik rumah kontrakannya. Sejak itu, tidak ada yang melihatnya lagi hingga ditemukan dalam kondisi seperti ini,” tambah Muchtar.
Mayat Mas Ull kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan proses otopsi guna memastikan penyebab kematiannya.
Proses Identifikasi dan Tindakan Polisi
Tim Labfor Polrestabes Makassar bersama Tim Dokpol Biddokkes Polda Sulsel melakukan pemeriksaan mendalam di TKP selama sekitar 25 menit sebelum mayat dimasukkan ke dalam kantong jenazah.
Proses identifikasi awal dilakukan untuk memastikan identitas korban dan mengumpulkan barang-barang pribadi yang ditemukan di lokasi.
Kapolsek Tamalate, AKP Wahyudi, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit untuk mengetahui penyebab pasti kematian.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hasil otopsi akan menjadi kunci untuk memastikan apakah ada unsur kekerasan atau penyebab lainnya,” ujar Wahyudi.
Keseharian Mas Ull
Mas Ull, yang diperkirakan berusia 60 tahun, tinggal sendirian di warung kontrakan tersebut.
Sehari-hari, ia dikenal sebagai pedagang bakso yang ramah dan baik hati.
Meski tinggal jauh dari keluarganya yang berada di Solo, Jawa Tengah, Mas Ull dikenal cukup dekat dengan warga sekitar.
Menurut salah satu tetangga, Mas Ull merupakan pribadi yang sederhana dan jarang mengeluhkan apa pun.
“Dia tinggal sendiri di warung itu. Kami sering membeli baksonya, dan dia selalu melayani dengan ramah,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Namun, beberapa hari sebelum ditemukan meninggal, warga sempat melihat Mas Ull tidak berjualan seperti biasanya.
Hal ini menimbulkan rasa penasaran, tetapi mereka tidak menyangka bahwa ia telah meninggal dunia.
Reaksi Warga dan Suasana di Lokasi
Penemuan ini sontak mengundang perhatian warga sekitar.
Banyak warga yang berkumpul di sekitar lokasi untuk melihat langsung kejadian tersebut.
Beberapa di antaranya bahkan tampak terkejut dan tidak percaya bahwa sosok yang mereka kenal sehari-hari ditemukan dalam kondisi tragis seperti itu.
“Kami semua kaget. Dia orang baik, tidak pernah bikin masalah. Tidak ada yang menyangka kalau dia akan meninggal seperti ini,” kata seorang warga.
Polisi mengimbau warga untuk tidak mendekati garis polisi agar proses penyelidikan berjalan lancar.
Mereka juga meminta masyarakat untuk segera melapor jika menemukan hal-hal mencurigakan yang dapat membantu penyelidikan.
Hingga saat ini, penyebab kematian Mas Ull masih menjadi misteri.
Dugaan awal mengarah pada kemungkinan penyakit yang ia derita, mengingat ia sempat mengeluhkan sakit beberapa hari sebelum ditemukan meninggal.
Namun, polisi belum dapat memastikan hal ini tanpa hasil otopsi yang lengkap.
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk memastikan apakah ini murni kematian akibat penyakit atau ada faktor lain yang menyertainya,” jelas AKP Wahyudi.
Kasus penemuan mayat ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama kepada tetangga yang tinggal sendiri.
Ketua RT Muchtar mengimbau warga untuk saling memperhatikan satu sama lain agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kita harus saling peduli, terutama kepada mereka yang tinggal sendirian. Jika ada yang berbeda dari biasanya, sebaiknya langsung ditanyakan,” kata Muchtar.
Penemuan mayat di Alauddin ini telah menjadi perhatian publik, tidak hanya di Kelurahan Mangasa tetapi juga di Kota Makassar secara keseluruhan.
Proses penyelidikan yang masih berlangsung diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti kematian Mas Ull.
Sementara itu, kepergian sosok sederhana ini meninggalkan duka mendalam bagi warga yang mengenalnya.
Peristiwa ini sekaligus menjadi peringatan bagi masyarakat untuk terus meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama, terutama di lingkungan tempat tinggal.
Hingga berita ini diturunkan, hasil otopsi dari RS Bhayangkara Makassar masih dinantikan untuk memberikan kejelasan lebih lanjut.