BeritaInternasionalViral

Kronologi Lengkap: Uya Kuya Diusir Warga Saat Membuat Konten di Lokasi Kebakaran Los Angeles

Avatar of sulseltimes
0
×

Kronologi Lengkap: Uya Kuya Diusir Warga Saat Membuat Konten di Lokasi Kebakaran Los Angeles

Sebarkan artikel ini
Kronologi Lengkap Uya Kuya Diusir Warga Lokal Los Angeles Amerika Serikat
Kronologi Lengkap Uya Kuya Diusir Warga Lokal Los Angeles Amerika Serikat (doc ist).
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Los Angeles  – Nama Uya Kuya kembali menjadi sorotan setelah dirinya, bersama istri dan putrinya, terekam membuat konten di depan rumah korban kebakaran besar di Altadena, Los Angeles.

Aksi tersebut memicu kemarahan warga lokal hingga berujung pada pengusiran. Insiden ini pertama kali tersebar melalui video TikTok yang diunggah oleh akun @camr1517 dan viral dalam waktu singkat.

Kejadian di Altadena: Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Kronologi Lengkap Uya Kuya Diusir Warga Lokal Los Angeles Amerika Serikat
Kronologi Lengkap Uya Kuya Diusir Warga Lokal Los Angeles Amerika Serikat (doc ist).

Pada saat insiden berlangsung, Uya Kuya, seorang selebriti Indonesia sekaligus anggota DPR RI, sedang berada di Altadena untuk membuat konten bersama istrinya, Astrid Kuya, dan seorang YouTuber bernama Yafi Fairuz.

Mereka memilih latar belakang rumah yang telah hancur akibat kebakaran untuk merekam video.

Menurut Uya, tujuan pembuatan konten tersebut adalah memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia mengenai kondisi kebakaran besar di Los Angeles yang telah merenggut banyak rumah warga.

“Ya, betul itu kejadiannya di Altadena. Waktu itu kami lagi buat video yang diminta teman-teman wartawan di Indonesia karena banyak hoaks dan konten berbasis AI tentang kebakaran ini,” jelas Uya dalam klarifikasinya.

Namun, selama proses perekaman, pemilik rumah yang terdampak kebakaran mendatangi Uya dan rombongannya.

Baca Juga: Viral Uya Kuya Diusir dari Lokasi Kebakaran di Los Angeles: Membuat Konten Tanpa Izin

Wanita tersebut, yang merasa terganggu, menegur mereka dan meminta mereka untuk segera meninggalkan lokasi.

Dalam video yang viral, wanita itu dengan tegas mengatakan, “Ini adalah rumah saya, bisakah kalian pergi? Maaf, ini sangat konyol.” Uya Kuya dan Yafi Fairuz pun segera menghentikan perekaman dan meminta maaf.

Reaksi Pemilik Rumah

Pemilik rumah yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran tersebut merasa tidak terima dengan tindakan Uya Kuya.

Ia menyebut tindakan tersebut tidak hanya melanggar privasi, tetapi juga menunjukkan kurangnya empati terhadap para korban.

“Setidaknya kami harus memasang rantai dan kunci, karena orang-orang itu mendatangi properti kami seolah-olah itu milik mereka,” katanya dalam video tersebut.

Ia menambahkan, “Mereka tidak memahami apapun yang sedang kami alami. Kami kehilangan rumah dan semua kenangan kami, tetapi mereka datang untuk memanfaatkan tragedi ini demi keuntungan pribadi.”

Komentar-komentar dari warga lokal lain juga menguatkan kritik terhadap tindakan Uya dan keluarganya.

Klarifikasi Uya Kuya

Menanggapi kecaman publik yang muncul setelah video tersebut viral, Uya Kuya memberikan klarifikasi bahwa kejadian tersebut dipicu oleh kesalahpahaman.

Menurutnya, ia tidak mengetahui bahwa rumah tersebut masih memiliki pemilik yang berada di lokasi saat kejadian.

“Kami pikir lokasi itu kosong. Ketika tahu itu milik seseorang, kami langsung meminta maaf dan menghapus video,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa video tersebut tidak pernah diunggah ke media sosial oleh pihaknya.

“Saat kami ditegur oleh yang mengaku pemilik rumah, kami langsung menghentikan rekaman dan menghapusnya. Kejadian itu sudah beberapa lama sebelum video viral. Kami sama sekali tidak mengunggah itu,” tambahnya.

Uya juga mengklaim bahwa ada pembuat konten lain di lokasi tersebut, namun hanya ia dan rombongannya yang mendapat teguran langsung.

“Cuma karena mungkin mereka nggak ngerti bahasa kita, jadi kita ditegur sendiri, yang lain nggak ditegur. Tapi, kami mengerti juga perasaan mereka,” ujar Uya.

Reaksi Publik dan Dampak Insiden

Viralnya video ini memicu perbincangan di media sosial, dengan banyak pengguna internet mengecam tindakan Uya Kuya yang dinilai tidak menghormati perasaan korban kebakaran. Seorang pengguna media sosial bahkan menuliskan,

“Sangat menyedihkan melihat orang-orang memanfaatkan tragedi seperti ini untuk konten. Ini adalah bentuk eksploitasi yang tidak bisa diterima.”

Selain itu, insiden ini juga memunculkan diskusi tentang pentingnya etika dalam memproduksi konten digital, terutama di lokasi tragedi.

Pakar etika digital, Dr. Annisa Wardhani, menyatakan, “Membuat konten di lokasi bencana membutuhkan empati dan izin. Kebebasan berekspresi di media sosial harus sejalan dengan penghormatan terhadap korban tragedi,” ujarnya.

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya etika dalam produksi konten digital, terutama di lokasi tragedi.

Meskipun Uya Kuya telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf, tindakan tersebut tetap dianggap tidak sensitif oleh banyak pihak.

Sebagai publik figur, Uya diharapkan lebih berhati-hati dalam bertindak, terutama di situasi yang melibatkan penderitaan orang lain.

Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa tragedi bukanlah objek eksploitasi, melainkan momen untuk menunjukkan simpati dan dukungan nyata kepada para korban.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *