Sulseltimes.com Mamuju — Bencana longsor melanda Lingkungan Tapadode, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Minggu (26/1/2025) malam, mengakibatkan empat warga tewas dan empat lainnya terluka berat.
Dua rumah dilaporkan tertimbun akibat longsoran tanah yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari.
Kapolsek Mamuju AKP Mustafa menjelaskan bahwa korban meninggal dunia berasal dari Lingkungan Tamasapi dan Kadolang. Mereka adalah Nasril (40), Nurlela (24), Aisyah (4), dan seorang bayi berusia satu bulan.
“Empat orang meninggal dunia sementara empat lainnya mengalami luka berat dan kini tengah dirawat di RSUD Mamuju serta Rumah Sakit Bhayangkara,” ujar Mustafa kepada wartawan pada Senin (27/1/2025).
Selain longsor, hujan lebat juga menyebabkan banjir yang mengepung dua kecamatan di Kabupaten Mamuju, memperburuk kondisi di lapangan.
Akses menuju lokasi longsor sangat sulit karena banyaknya pohon tumbang dan cuaca buruk, yang memaksa tim evakuasi menggunakan tandu untuk mengevakuasi korban.
Proses evakuasi korban dilakukan hingga Senin dini hari dengan melibatkan personel dari BPBD, Basarnas, TNI, tenaga medis, serta relawan.
Mustafa mengungkapkan bahwa medan berat dan cuaca ekstrem menjadi tantangan utama dalam proses penyelamatan.
“Kami bersama instansi terkait dan para relawan telah berusaha keras untuk mengevakuasi korban. Ambulans kesulitan mencapai lokasi sehingga korban harus dievakuasi dengan menggunakan tandu,” jelas Mustafa.
Saat ini, tim gabungan masih berada di lokasi untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertimbun.
Posko darurat juga telah didirikan untuk membantu warga yang terdampak banjir dan longsor.
AKP Mustafa juga memberikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor agar tetap waspada, terutama saat curah hujan tinggi.
“Kami mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika ada tanda-tanda pergerakan tanah, segera melapor ke pihak berwenang agar tindakan cepat dapat dilakukan,” tegas Mustafa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju memastikan bahwa bantuan logistik dan kebutuhan dasar telah dikirimkan ke lokasi bencana.
Pihak Basarnas dan tenaga medis juga bersiaga di lokasi untuk memberikan bantuan darurat.
Kepala BPBD Mamuju menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan cuaca dan memastikan warga di daerah rawan menerima informasi terkini terkait potensi bencana.
“Bantuan logistik sudah kami distribusikan ke posko darurat, termasuk kebutuhan pangan, obat-obatan, dan selimut untuk warga terdampak,” ujar seorang perwakilan BPBD.
Selain longsor, banjir yang mengepung wilayah ini turut menyebabkan kerusakan pada beberapa fasilitas umum dan rumah warga.
Aliran air yang deras membuat evakuasi korban banjir juga memerlukan waktu lebih lama.
“Kami menghadapi tantangan besar dalam penanganan banjir dan longsor ini karena cuaca yang tidak menentu,” tambah Mustafa.
Bencana ini menjadi pengingat bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk lebih siap menghadapi potensi bencana akibat curah hujan tinggi.
Dengan segala upaya yang dilakukan, diharapkan situasi di Mamuju segera membaik dan warga terdampak dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari.