Sulseltimes.com – Gegara uang rokok Rp 5.000 suami PNS di Gorontalo tikam istrinya hingga tewas.
Sebuah tragedi rumah tangga menggemparkan warga Desa Patoameme, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 17 Februari 2025.
Seorang suami bernama Ronald Entengo alias Onal tega menghabisi nyawa istrinya, Nirpan Dulambuti, hanya karena permintaan uang Rp 5.000 untuk membeli rokok tidak dipenuhi.
Kronologi Kejadian
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 10.00 WITA di kediaman pasangan tersebut yang berlokasi di Dusun 2, Desa Patoameme.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Boalemo, IPTU Saiful Djakatara, insiden bermula ketika Onal meminta uang Rp 5.000 kepada istrinya untuk membeli rokok.
Namun, permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Nirpan, yang memicu kemarahan Onal.
“Pelaku meminta uang Rp 5.000 kepada korban untuk membeli rokok, tapi tidak ada. Lalu terjadi adu mulut,” ungkap IPTU Saiful Djakatara dikutip dari Tribungorontalo.
Pertengkaran semakin memanas hingga Onal mengambil pisau dari dapur dan menikam istrinya. Akibat luka tusukan tersebut, Nirpan jatuh ke lantai dan tidak mampu bergerak.
Saksi mata segera melarikan korban ke Rumah Sakit Tani dan Nelayan di Desa Hungayonaa, Kecamatan Tilamuta. Sayangnya, meski mendapatkan perawatan intensif, Nirpan menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 21.00 WITA pada hari yang sama.
Pelaku Sempat Kabur
Setelah kejadian, Onal melarikan diri ke rumah orang tuanya di Desa Hungayonaa dan memberitahukan ayahnya tentang insiden tersebut.
“Dia memberi tahu kepada ayahnya bahwa dia telah menikam istrinya,” jelas IPTU Saiful Djakatara.
Pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa sebelumnya, pada Jumat, 14 Februari 2025,
Nirpan sempat mengunjungi rumah kakak iparnya sambil menangis, menceritakan kekerasan yang dialaminya selama ini.
Saat ini, Polres Boalemo sedang memeriksa Onal dan beberapa saksi yang ada di tempat kejadian.
“Masih diperiksa semuanya dari saksi-saksi yang terdapat di tempat kejadian tersebut,” pungkas IPTU Saiful Djakatara.
Profil Pelaku dan Korban
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber kepada Sulseltimes, menyebutkan bahwa Ronald Entengo alias Onal merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boalemo.
Sementara itu, Nirpan Dulambuti dikenal sebagai ibu rumah tangga yang aktif dalam kegiatan masyarakat setempat.
Tetangga sekitar mengungkapkan bahwa pasangan ini sering terlibat cekcok terkait masalah ekonomi rumah tangga.
“Mereka sering bertengkar karena masalah uang. Kami tidak menyangka akan berujung seperti ini,” ujar salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya.
Reaksi Masyarakat dan Pihak Berwenang
Kejadian ini sontak mengundang reaksi dari berbagai pihak. Masyarakat setempat merasa terkejut dan prihatin atas peristiwa tragis yang menimpa keluarga tersebut.
Banyak yang tidak menyangka bahwa masalah sepele seperti uang Rp 5.000 dapat memicu tindakan kekerasan yang berujung pada kematian.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di lingkungan sekitar.
“Kami berharap masyarakat tidak ragu untuk melaporkan jika mengetahui adanya KDRT. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” tegas IPTU Saiful Djakatara.
Upaya Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga
Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan dalam rumah tangga yang berujung pada kematian.
Untuk mencegah kejadian serupa, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat.
Edukasi mengenai pentingnya komunikasi yang sehat dalam rumah tangga serta penanganan emosi yang tepat menjadi kunci utama dalam mencegah KDRT.
Selain itu, pemerintah daerah diharapkan dapat menyediakan layanan konseling dan pendampingan bagi pasangan yang mengalami masalah rumah tangga.
Dengan adanya dukungan dan intervensi yang tepat, diharapkan angka kekerasan dalam rumah tangga dapat diminimalisir.
Tragedi yang menimpa Nirpan Dulambuti akibat tindakan suaminya, Ronald Entengo, menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga komunikasi yang baik dalam rumah tangga dan mengelola emosi dengan bijak.
Masalah sepele seperti uang Rp 5.000 seharusnya tidak menjadi pemicu tindakan kekerasan yang merenggut nyawa.
Masyarakat diimbau untuk lebih peduli dan proaktif dalam mencegah serta melaporkan kasus kekerasan dalam rumah tangga demi terciptanya lingkungan yang aman dan harmonis.
