Sulseltimes.com Filipina, Rabu, 01/10/2025 — Gempa berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Filipina bagian tengah pada Selasa malam. Provinsi Cebu menetapkan status bencana setelah korban tewas sedikitnya 69 orang dan puluhan lainnya luka. Ribuan warga bermalam di jalan karena rangkaian gempa susulan, listrik dan air terputus, sementara akses darat terhambat jembatan roboh dan jalan retak.
- Dapur darurat dan tenda medis dibuka di Bogo Cebu
- Korban tewas sementara 69 orang, angka berpotensi bertambah
- Gempa susulan M4,7 terasa hingga Cebu City dan Leyte
- San Remigio: laga basket terhenti, hampir 20 orang dirawat, satu meninggal
- Polisi dan pemadam fokus cari selamatkan korban dan pulihkan listrik
Di Kota Bogo yang terdekat dengan pusat gempa, jenazah-jenazah disemayamkan di tepi jalan dan ratusan korban dirawat di tenda darurat.
“Anak-anak menangis terus, mereka trauma,” kata seorang warga yang bermalam di luar rumah dikutip dari Bbc, Selasa malam, 30/09/2025.
Korban Tersebar di Bogo dan San Remigio
Sebagian besar korban jiwa berasal dari Bogo di wilayah Visayas.
Tujuh di antaranya tinggal di permukiman korban Topan Haiyan yang dibangun setelah bencana 12 tahun lalu. Di San Remigio, pertandingan bola basket sontak buyar saat guncangan terjadi.
Hampir 20 penonton dan pemain dilarikan ke rumah sakit, setidaknya satu orang meninggal.
Otoritas setempat meminta relawan medis membantu penanganan luka, sementara petugas mengevakuasi warga dari bangunan retak dan memindahkan pasien ke tenda perawatan.
Koneksi telekomunikasi di sejumlah lokasi terputus karena tiang listrik tumbang.
Jalan yang retak dan jembatan yang runtuh memperlambat laju kendaraan darurat.
Rabu malam, Bogo kembali diguncang gempa susulan M4,7 yang terasa hingga Cebu City dan sebagian Pulau Leyte, tanpa laporan korban tambahan.
Uskup Agung Cebu meminta umat menjauhi gereja sampai ada hasil pemeriksaan struktur.
Rekaman awal menunjukkan menara gereja tua sempat bergoyang lalu sebagian ambruk.
Pemerintah pusat dan lembaga penanggulangan bencana menekankan prioritas pada pencarian dan penyelamatan, pemulihan listrik, serta distribusi logistik.
Otoritas memperingatkan data korban bisa bertambah seiring verifikasi dari pulau-pulau terdampak.
Filipina berada di Cincin Api Pasifik sehingga rawan gempa dan letusan gunung api, sekaligus dilintasi jalur topan tahunan.
Gempa besar ini terjadi hanya sekitar sepekan setelah dua badai beruntun menewaskan lebih dari 20 orang, membuat ribuan warga masih berada di pengungsian saat lindu mengguncang.