Berita

Tiga Gempa Susulan Kolaka Timur Setelah Guncangan Utama M4.9 Warga Tetap Waspada

Avatar of sulseltimes
1
×

Tiga Gempa Susulan Kolaka Timur Setelah Guncangan Utama M4.9 Warga Tetap Waspada

Sebarkan artikel ini
Tiga Gempa Susulan Kolaka Timur Setelah Guncangan Utama M4.9 Warga Tetap Waspada
Suasana salah satu gedung fasilitas umum pasca gempa M 4,9 di Kolaka Timur
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Kolaka Timur — Gempa tektonik berkekuatan M4,9 mengguncang Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat malam (24/01/2025) pukul 21.37 WITA.

Getaran gempa terasa kuat dan memicu kepanikan warga di beberapa wilayah, termasuk Kolaka, Kolaka Timur, dan kabupaten sekitarnya seperti Bombana, Kolaka Utara, Konawe, dan Konawe Utara.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berpusat di darat, tepatnya di 4,8 kilometer Tenggara Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

Hasil analisis BMKG mengungkapkan bahwa getaran terasa cukup kuat di permukiman warga sekitar, bahkan beberapa tempat melaporkan kerusakan ringan pada bangunan.

Warga Berhamburan Panik

Gempa M4,9 Guncang Kolaka Timur, Warga Berhamburan Selamatkan Diri
Peringatan Gempa dari BMKG berkekuatan M 4,9 (doc ist).

Novi, salah seorang warga Kecamatan Tirawuta, Kolaka Timur, menceritakan bagaimana ia bersama keluarganya segera keluar rumah saat merasakan guncangan yang sangat kuat.

“Keras sekali. Seng rumah sampai bunyi-bunyi sampai terlepas dari pakunya. Sumpah, kulkas sampai bergeser, ndak bohong,” ujar Novi dikutip dari Kompas.

Novi juga mengatakan, seluruh warga di kompleks perumahannya memilih bertahan di luar rumah hingga situasi benar-benar aman.

Beberapa warga terlihat membawa barang berharga dan hewan ternak mereka, seperti ayam, untuk menyelamatkan diri.

Dampak Gempa di Rumah Sakit Benyamin Guluh

Selain memicu kepanikan di permukiman, gempa juga berdampak pada fasilitas umum seperti Rumah Sakit Benyamin Guluh di Kolaka.

Tegel di dinding pintu masuk lift lantai 3 terlepas dan jatuh ke lantai, menyebabkan kerusakan ringan.

Meski demikian, operasional lift tetap berjalan normal.

Penjabat (Pj) Bupati Kolaka, Fadlansyah, langsung meninjau lokasi bersama Direktur Rumah Sakit dan sejumlah pejabat daerah.

“Kami melihat langsung kondisi bangunan rumah sakit, terutama di area lift yang terdampak.

Kerusakan ringan ini tidak mengganggu pelayanan, dan operasional tetap berjalan,” jelas Fadlansyah.

Beberapa pasien sempat panik dan memilih keluar dari ruang perawatan, berlindung di lobi dan teras rumah sakit.

“Karena memang masih ada gempa susulan meskipun lebih kecil. Sekarang pasien sudah kembali ke ruangan perawatan,” tambah Fadlansyah.

Baca Juga: Gempa M4,9 Guncang Kolaka Timur, Warga Berhamburan Selamatkan Diri

Kepanikan Meluas ke Beberapa Wilayah

Gempa yang berpusat di darat ini juga dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Kolaka Utara, Konawe, dan Bombana. Hingga pukul 22.00 WITA, tercatat tiga gempa susulan dengan intensitas yang lebih kecil.

Meski tidak ada laporan kerusakan berat, kepanikan warga tetap menjadi perhatian.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Timur, Dewa Made Ratmawan, menyatakan bahwa laporan dari Camat Lalolae dan Ladongi menunjukkan tidak ada kerusakan besar di wilayah tersebut. “Yang ada hanya kepanikan warga, tapi tidak ada laporan kerusakan berat hingga saat ini,” kata Dewa.

Imbauan untuk Tetap Waspada

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.

“Masyarakat diharapkan tetap tenang namun waspada, serta terus mengikuti informasi resmi dari BMKG,” kata seorang petugas BMKG dalam keterangannya.

Pj Bupati Fadlansyah juga mengingatkan warga untuk segera melaporkan kerusakan pada fasilitas umum atau bangunan pribadi kepada pemerintah daerah.

“Kami siap membantu warga yang terdampak jika ada kerusakan atau kebutuhan mendesak lainnya,” ujarnya.

Gempa ini menjadi pengingat penting akan perlunya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam, terutama di wilayah rawan gempa seperti Sulawesi Tenggara.

Edukasi tentang langkah-langkah mitigasi bencana, seperti memastikan bangunan tahan gempa dan menentukan titik kumpul aman, perlu terus ditingkatkan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, BPBD, dan masyarakat, diharapkan dampak gempa dapat diminimalkan di masa mendatang.

Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur tahan gempa sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *