Sulseltimes.com Gowa, 20 Desember 2024 — Polda Sulawesi Selatan tengah menyelidiki keterlibatan pengusaha Makassar dalam produksi uang palsu yang meresahkan.
Pengusaha berinisial ASS diduga kuat menjadi otak di balik jaringan uang palsu yang beroperasi sejak 2010.
Kasus ini semakin mencuat setelah alat pencetak uang palsu ditemukan di rumahnya di Jalan Sunu, Makassar, dan produksi meluas hingga ke Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Gowa.
Kejahatan ini dianggap mengancam stabilitas ekonomi serta mencoreng institusi pendidikan.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, menjelaskan, “Produksi awalnya dilakukan dengan mesin kecil, namun karena kebutuhan meningkat, pelaku memindahkan operasi ke lokasi dengan mesin berkapasitas besar.”
Menurutnya, mesin senilai Rp600 juta yang dipesan dari China itu dioperasikan di ruangan perpustakaan UIN Alauddin tanpa sepengetahuan pihak kampus.
Baca Juga: Skandal Uang Palsu Triliunan di UIN Alauddin Makassar Terungkap Polisi Tangkap 17 Tersangka
Diduga Pengusaha Makassar Terlibat Produksi Uang Palsu UIN Alauddin Makassar

Tersangka utama, SAR, diduga memanfaatkan kedekatannya dengan AI, seorang dosen sekaligus kepala perpustakaan UIN Alauddin, untuk mendapatkan akses ruangan.
SAR juga berperan mempengaruhi jaringan distribusi uang palsu melalui grup WhatsApp, menawarkan upal dengan skema satu banding dua.
“Jumlah yang diproduksi sangat besar, mencapai ribuan lembar pecahan Rp100 ribu,” tambah Kapolda.
Pengungkapan Jaringan dan Barang Bukti
Kasus ini berhasil diungkap dengan penangkapan 17 tersangka, termasuk ASN, pegawai bank BUMN, dan honorer.
Barang bukti yang disita mencakup 4.927 lembar uang palsu yang sudah terpotong, 1.369 lembar kertas bergambar uang, serta mesin cetak besar.
ASS sendiri disebut memanfaatkan hasil uang palsu ini untuk pendanaan politik, termasuk saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar.
Pengusaha Makassar Terlibat Uang Palsu, Polda Sulsel Tindak Tegas
Dengan pengungkapan keterlibatan pengusaha Makassar dalam produksi uang palsu, Polda Sulsel memastikan langkah tegas diambil.
“Kami berkomitmen memutus rantai distribusi dan memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tegas Kapolda.
Baca Juga: Jaringan Internasional Diduga Terlibat Sindikat Pembuatan Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
Kasus ini menjadi peringatan keras terhadap upaya merusak kepercayaan publik dan stabilitas ekonomi, terutama melalui kejahatan yang melibatkan institusi pendidikan.
Penanganan tegas terhadap pelaku diharapkan mengembalikan kepercayaan masyarakat dan mencegah kejahatan serupa di masa depan.