BeritaHukum & Peristiwa

Andi Ibrahim Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Diduga Terlibat Kasus Uang Palsu Kerap Ajak Mahasiswa Baru Belajar

Avatar of sulseltimes
0
×

Andi Ibrahim Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Diduga Terlibat Kasus Uang Palsu Kerap Ajak Mahasiswa Baru Belajar

Sebarkan artikel ini
Andi Ibrahim Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Diduga Terlibat Kasus Uang Palsu Kerap Ajak Mahasiswa Baru Belajar
Foto penampakan ruangan perpustakaan UIN Alauddin Makassar terkait uang palsu.
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar, 19 Desember 2024 — Andi Ibrahim kepala perpustakaan UIN Alauddin yang selama ini dikenal aktif mengajak mahasiswa baru belajar kini menjadi pusat perhatian publik setelah diduga terlibat dalam kasus percetakan dan peredaran uang palsu.

Figur yang sering mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran ini justru dikaitkan dengan kasus besar yang mencoreng nama baik institusi pendidikan tinggi tersebut.

Andi Ibrahim Sering ajak Mahasiswa

Dr. Andi Ibrahim selama ini dikenal sebagai akademisi yang ramah dan sering berinteraksi dengan mahasiswa, khususnya para mahasiswa baru.

Ia kerap mengajak mereka untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran dan penelitian. Dalam berbagai kesempatan, ia mendorong mahasiswa untuk aktif membaca dan mendalami referensi akademik guna menunjang prestasi mereka.

“Pak Andi sering memberikan motivasi kepada kami untuk menggunakan perpustakaan dengan maksimal. Beliau juga sering mengarahkan kami tentang cara mencari referensi yang baik,” ujar salah satu mahasiswa baru yang enggan disebutkan namanya.

Namun, di balik citra positifnya, Dr. Andi Ibrahim kini harus menghadapi tuduhan serius terkait keterlibatannya sebagai dalang di balik pabrik uang palsu yang ditemukan di area kampus.

Menurut pihak kepolisian, Andi Ibrahim diduga menjadi otak di balik operasional percetakan uang palsu yang beroperasi di sebuah ruangan tersembunyi di Kampus II UIN Alauddin Makassar.

Baca Juga: Skandal Uang Palsu Triliunan di UIN Alauddin Makassar Terungkap Polisi Tangkap 17 Tersangka

Kasus ini pertama kali terungkap setelah Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa melakukan penggerebekan pada awal Desember 2024.

“Kami telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk mesin cetak uang palsu yang ditemukan di area kampus. Beberapa tersangka juga telah ditahan, termasuk seorang yang berinisial AI, yang diketahui adalah kepala perpustakaan,” ungkap AKP Wahiddudin, Kasi Humas Polres Gowa.

Prof. Muhammad Khalifah Mustamin, Wakil Rektor III UIN Alauddin, menyatakan keterkejutannya atas kasus ini. Menurutnya, pihak kampus akan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian.

Namun, ia memastikan bahwa jika terbukti bersalah, pihak universitas tidak akan ragu untuk memberikan sanksi tegas terhadap Andi Ibrahim.

“Kami sangat menyayangkan kasus ini, apalagi beliau dikenal sebagai sosok yang dekat dengan mahasiswa. Ini menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan pengawasan di lingkungan kampus,” tegas Khalifah.

Baca Juga: Penampakan Uang Palsu UIN Alauddin Makassar yang Beredar di Mamuju

Polres Gowa telah menahan total 15 tersangka yang diduga terlibat dalam kasus ini. Dari jumlah tersebut, sembilan orang telah resmi ditahan, sementara sisanya masih dalam proses pemeriksaan.

Barang bukti yang disita termasuk uang palsu dalam berbagai pecahan serta alat cetak yang digunakan untuk memproduksi uang tersebut.

“Kami masih terus mengembangkan kasus ini. Penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana jaringan ini beroperasi,” ujar Kapolres Gowa.

Berita ini mengejutkan banyak pihak, termasuk mahasiswa yang selama ini mengenal Andi Ibrahim sebagai sosok inspiratif. Beberapa mahasiswa mengaku merasa bingung dan kecewa atas keterlibatan beliau dalam kasus ini.

Baca Juga: Kasus Uang Palsu di UIN Makassar: Polisi Tetapkan 15 Tersangka, Polisi Kejar Jaringan Lebih Besar

Sementara itu, sejumlah guru besar dan anggota DPR mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya.

“Pak Andi adalah panutan bagi kami. Sulit dipercaya jika beliau terlibat dalam kasus sebesar ini,” ungkap seorang mahasiswa lainnya.

Kasus ini menjadi peringatan bagi dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi, untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas staf dan dosen di lingkungan kampus.

UIN Alauddin Makassar diharapkan dapat segera memulihkan nama baiknya dan memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang di masa depan.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *