Sulseltimes.com Makassar – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) yang berlaku mulai 8 Februari 2025 pukul 15.00 WITA hingga 11 Februari 2025 pukul 22.00 WITA.
Peringatan ini dikeluarkan seiring dengan adanya fase bulan purnama yang diperkirakan mencapai puncaknya pada 12 Februari 2025 pukul 18.00–21.00 WITA, didukung oleh hujan intensitas sedang hingga lebat di sepanjang pesisir barat Sulawesi Selatan.
Wilayah Terdampak

Banjir pesisir diprediksi akan berdampak di beberapa wilayah berikut:
- Pesisir Kabupaten Pinrang
- Pesisir Kabupaten Parepare
- Pesisir Kabupaten Barru
- Pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep)
- Pesisir Kabupaten Maros
- Pesisir Kota Makassar
- Pesisir Kabupaten Takalar
Dampak Terhadap Aktivitas Masyarakat
Kondisi ini diperkirakan akan memengaruhi aktivitas harian masyarakat di kawasan pesisir, termasuk:
- Aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
- Kegiatan masyarakat di permukiman pesisir.
- Operasional tambak garam dan kegiatan perikanan darat.
BMKG mengingatkan bahwa banjir rob dapat meningkatkan genangan air laut di wilayah pesisir sehingga mengganggu produktivitas dan mobilitas masyarakat setempat.
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Waspada dan Siaga terhadap potensi dampak pasang maksimum air laut yang disertai curah hujan tinggi.
- Memperhatikan Pembaruan Informasi cuaca maritim melalui kanal resmi BMKG.
- Mengantisipasi Dampak Banjir Rob, terutama di lokasi rawan seperti pelabuhan, tambak garam, dan kawasan pesisir.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar, Laode Bangsawan, dan Prakirawan Muhammad Fuad Islami, mengingatkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem ini.
Peringatan dini ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan masyarakat Sulawesi Selatan terhadap ancaman banjir pesisir.