TeknologiBerita

FiberStar dan Kemenkes Buktikan Layanan Kesehatan Digital Menjangkau Daerah 3T

Avatar of sulseltimes
16
×

FiberStar dan Kemenkes Buktikan Layanan Kesehatan Digital Menjangkau Daerah 3T

Sebarkan artikel ini
FiberStar dan Kemenkes Buktikan Layanan Kesehatan Digital Menjangkau Daerah 3T
Chief of Technology Transformation Office (TTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Setiaji, S.T, M.Si
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar— Kesenjangan infrastruktur digital masih menjadi persoalan serius bagi pemerataan layanan kesehatan di Indonesia.

Menurut data terkini dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang dirilis dalam 24 jam terakhir, sekitar 7,18% puskesmas di Tanah Air belum memiliki akses internet, dan 14,91% lainnya masih mengalami kendala untuk terhubung ke sistem integrasi kesehatan nasional.

Angka ini menunjukkan tantangan besar dalam memberikan layanan kesehatan digital yang merata, terutama di wilayah terpencil dan 3T (tertinggal, terpencil, dan terdepan).

Menanggapi persoalan tersebut, FiberStar sebagai penyedia infrastruktur digital berupaya mendukung program pemerataan layanan kesehatan yang dicanangkan pemerintah melalui inovasi bernama Star Health.

Inovasi ini dihadirkan untuk memperkuat ekosistem digital puskesmas, klinik, hingga rumah sakit, khususnya di wilayah-wilayah yang masih kekurangan akses internet.

Adapun pelaksanaan Star Health telah dimulai di wilayah Sukabumi, Jawa Barat, dan kini diperluas ke berbagai daerah, termasuk di Sulawesi, Kalimantan, dan Indonesia Timur.

Mempersempit Kesenjangan Digital di Sektor Kesehatan

FiberStar dan Kemenkes Buktikan Layanan Kesehatan Digital Menjangkau Daerah 3T
Chief of Technology Transformation Office (TTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Setiaji, S.T, M.Si

Salah satu langkah yang ditempuh FiberStar adalah memanfaatkan teknologi Starlink guna menghubungkan puskesmas di area sulit jangkau.

Solusi ini memungkinkan fasilitas kesehatan daerah memiliki layanan internet memadai.

Dengan begitu, data kesehatan dapat terintegrasi ke sistem SATUSEHAT maupun BPJS Kesehatan secara lebih efisien.

Untuk memperkenalkan inisiatif tersebut, FiberStar bersama Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) baru-baru ini menggelar seminar Smart City Connection bertema “Pemerataan Infrastruktur Digitalisasi Data Kesehatan Menuju Indonesia Emas 2045.”

Melalui forum tersebut, para pemangku kepentingan membahas peluang dan tantangan digitalisasi layanan kesehatan dalam menghadapi perkembangan teknologi yang kian pesat.

Infrastruktur Merata dan Layanan Optimal

Mewakili Kementerian Kesehatan, Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Setiaji S.T, M.Si, menggarisbawahi pentingnya pemerataan infrastruktur telekomunikasi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Setiaji, masih banyak puskesmas di pelosok yang belum terhubung internet, sehingga sulit mengakses platform kesehatan nasional.

“Kondisi ini menunjukkan perlunya infrastruktur digital yang lebih merata untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh penjuru negeri,” tutur Setiaji dalam siaran pers yang diterima wartawan, Jumat (24/1/2025).

Ia juga mengungkapkan harapan besar pada upaya FiberStar untuk membantu puskesmas dan fasilitas kesehatan di daerah 3T.

Dukungan inovasi teknologi untuk integrasi data, percepatan layanan, serta akses kesehatan yang lebih mudah dinilai krusial dalam mengatasi persoalan 60.000 lebih kader dan praktisi kesehatan yang masih sering mengelola data secara manual.

“Kami berharap FiberStar dapat mendukung peningkatan mutu kesehatan di Indonesia, terutama di daerah 3T, dengan dua inovasi teknologi yang dapat memudahkan puskesmas dalam mengintegrasikan data, mempercepat layanan, serta meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat,” ungkap Setiaji.

FiberStar: Membangun Ekosistem Digital melalui Starlink dan Star Health

Sementara itu, Customer Service Assurance Division Head FiberStar, Wisnu Wardhana, menjelaskan bahwa Star Health dirancang untuk memfasilitasi puskesmas yang kesulitan jaringan internet.

Program ini memadukan layanan manage service berbasis teknologi Starlink dengan integrasi platform web-based, layanan farmasi dan laboratorium, pendaftaran pasien digital, hingga rencana pengembangan fitur AI, e-signed, dan e-resep.

“FiberStar yakin untuk mencapai Indonesia yang maju, kita perlu memiliki manusia-manusia yang sehat jiwa raganya agar dapat memajukan infrastruktur digital sampai pelosok negeri.

FiberStar menyarankan penggunaan Starlink untuk area yang tidak terjangkau oleh fiber optik.

FiberStar mendeliver Starlink dengan konsep layanan pengelolaan sistem (manage service) untuk penggunanya, guna memberikan solusi yang pengguna butuhkan,” jelas Wisnu.

Ia menambahkan bahwa aplikasi Star Health sudah mengantongi sertifikasi Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan telah terintegrasi dengan sistem nasional.

Dukungan teknologi mutakhir seperti Internet of Things (IoT), Big Data, dan Artificial Intelligence (AI) akan mengoptimalkan pengelolaan data sehingga layanan kesehatan di daerah terpencil menjadi lebih efektif.

“Star Health memiliki beberapa keunggulan yang bisa menjadi solusi untuk permasalahan ini, antara lain platform yang berbasis web, layanan farmasi dan laboratorium yang terintegrasi, pendaftaran pasien yang efisien dan pengembangan fitur AI, e-signed dan e-resep yang akan sangat berguna dan memudahkan pengguna aplikasi ini,” lanjutnya.

Perluasan Jangkauan hingga Sulawesi, Kalimantan, dan Indonesia Timur

Sebagai bentuk komitmen untuk meratakan akses digital di sektor kesehatan, FiberStar juga menjalankan kampanye intensif yang menargetkan ekspansi jangkauan teknologi Starlink hingga tahun depan.

Wilayah prioritasnya meliputi Sulawesi, Kalimantan, serta Indonesia Timur, yang diharapkan dapat merasakan manfaat konektivitas memadai bagi layanan kesehatan dan pendidikan.

Wisnu Wardhana menegaskan, inovasi yang digagas FiberStar tak hanya terbatas pada instalasi jaringan semata, namun juga mencakup pendampingan dan implementasi teknologi agar pengguna di lapangan dapat mengoptimalkan pemanfaatannya.

“Inovasi yang dijalankan FiberStar akan berdampak baik bagi kemajuan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah 3T.

Guna memberikan akses yang lebih merata, kami terus berkomitmen menghadirkan solusi yang menyeluruh dan berkelanjutan.

Semoga langkah inovatif ini membawa manfaat besar, tidak hanya bagi kemajuan teknologi, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh penjuru negeri.

Bersama-sama, kita optimis dapat membangun Indonesia yang lebih terhubung dan sejahtera,” tutupnya.

Dukungan Stakeholder dan Masa Depan Kesehatan Digital

Kolaborasi antara pemerintah, penyedia infrastruktur seperti FiberStar, serta asosiasi teknologi semacam APTIKNAS menjadi kunci utama guna mempercepat digitalisasi layanan kesehatan.

Mengingat masih adanya tantangan geografis Indonesia yang luas dan beragam, kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu mendobrak keterbatasan dan menciptakan sistem kesehatan digital yang tangguh, andal, serta inklusif.

Kehadiran Star Health dan pemanfaatan Starlink menawarkan harapan baru bagi puskesmas dan fasilitas kesehatan di pelosok.

Dengan perlahan mengurangi beban pencatatan manual dan membuka akses data real-time, profesional kesehatan dapat memantau kondisi pasien lebih cepat dan akurat.

Harapannya, upaya ini juga dapat menekan angka ketimpangan layanan kesehatan antardaerah, sekaligus meningkatkan indeks kesehatan nasional yang berkelanjutan.

Dukungan penuh dari Kemenkes, sebagaimana disampaikan oleh Setiaji, membuktikan bahwa pemerataan infrastruktur digital adalah langkah penting yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Dengan keberadaan teknologi informasi yang memadai, proses integrasi data kesehatan dapat menjadi tulang punggung peningkatan mutu pelayanan, pengambilan kebijakan, serta percepatan pembangunan sektor kesehatan di Tanah Air.

pemerataan layanan kesehatan digital di wilayah 3T, infrastruktur digital puskesmas di Sulawesi dan Kalimantan, pemanfaatan teknologi starlink untuk layanan kesehatan terpencil, program star health fiberstar terintegrasi dengan satusehat, dukungan kemenkes terhadap digitalisasi layanan kesehatan nasional.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *