Hukum & PeristiwaBerita

Warga Makassar Geger Penemuan Mayat Pria 22 Tahun Gantung Diri di Kamar Kost

Avatar of sulseltimes
9
×

Warga Makassar Geger Penemuan Mayat Pria 22 Tahun Gantung Diri di Kamar Kost

Sebarkan artikel ini
Warga Makassar Geger Penemuan Mayat Pria 22 Tahun Gantung Diri di Kost
Ilustrasi penemuan mayat di pettarani Makassar (doc ist).
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar —  Penemuan mayat pria 22 tahun gantung diri di kamar kost. Warga di sekitar Jalan Pajjaiang, Lorong Pongka 3, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria yang ditemukan tewas pada Rabu (12/2/2025) malam. 

Pria yang diketahui bernama Teguh Rohadi (TG), 22 tahun, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di kamar kostnya, Kost Hijau.

Kabar duka ini pertama kali diketahui oleh tetangga korban, Revan (17), yang menerima pesan dari istri korban untuk segera mengecek kondisi suaminya. 

Istri korban mengkhawatirkan karena Teguh sebelumnya mengancam akan mengakhiri hidupnya. 

Revan kemudian mendatangi kamar kost korban dan menemukan Teguh dalam kondisi sudah tidak bernyawa, tergantung di dalam kamar.

“Tetangga yang pertama kali menemukan korban dalam kondisi gantung diri di kamarnya. Revan, saksi ini menerima informasi dari istri korban untuk mengecek suaminya karena mengancam akan mengakhiri hidupnya,” ujar AN, pemilik Kost Hijau, kepada media pada Jumat (14/2/2025).

Keterangan Polisi dan Evakuasi Jenazah

Warga Makassar Geger Penemuan Mayat Pria 22 Tahun Gantung Diri di Kost
Ilustrasi penemuan mayat di pettarani Makassar (doc ist).

Perwira Pengawas (Pawas) Polsek Biringkanaya, Ipda Rustam, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, bahwa korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan cara gantung diri di kamar kost yang disewakan. 

“Dari keterangan pemilik kost, korban pertama kali ditemukan oleh Revan, tetangga korban sendiri,” kata Ipda Rustam dalam keterangannya.

Setelah menerima laporan dari pemilik kost, pihak kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. 

Rustam juga menambahkan bahwa pihaknya telah mengamankan lokasi kejadian dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi.

“Setelah menerima informasi, kami langsung menuju lokasi kejadian. Kami telah mengamankan lokasi dan meminta keterangan dari saksi di tempat kejadian,” ujarnya.

Jenazah Teguh Rohadi kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Daya Makassar untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut. 

Namun, pihak keluarga menolak dilakukannya visum dan otopsi pada jenazah korban. 

“Pihak keluarga menandatangani surat untuk tidak dilakukan visum. Jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” kata Rustam.

Keterangan Keluarga dan Pihak Kost

Dari keterangan yang diperoleh, diketahui bahwa Teguh Rohadi merupakan seorang penjual es cendol yang tinggal di kost tersebut. 

Beberapa pihak terdekat menyebutkan bahwa korban memang sempat menunjukkan perubahan sikap beberapa waktu terakhir. 

Namun, tidak ada yang menduga bahwa Teguh akan mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu.

Sementara itu, pihak keluarga dan teman-teman korban sangat terkejut dengan kejadian ini, karena tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan korban akan mengambil tindakan ekstrem tersebut. 

Revan, saksi yang pertama kali menemukan korban, juga merasa sangat terpukul dengan peristiwa tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

Kematian Teguh Rohadi di kamar kostnya menjadi peristiwa tragis yang mengguncang warga sekitar. 

Meskipun pihak keluarga menolak dilakukannya visum dan otopsi, kejadian ini tetap menyisakan tanda tanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada korban. 

Warga setempat dan pihak berwajib terus berupaya menggali informasi lebih lanjut terkait peristiwa ini, sambil berharap agar keluarga korban diberikan ketabahan. 

Kematian dengan cara gantung diri ini menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang mengkhawatirkan, dan menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental di tengah masyarakat.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *