Sulseltimes.com Jakarta, 31 Agustus 2025 — Influencer ditawari jadi buzzer ajakan damai dengan bayaran fantastis hingga Rp150 juta sekali posting.
- Jerome Polin bongkar tawaran Rp150 juta untuk jadi buzzer
- Dhery Casper akui ditawari Rp95 juta untuk konten Feed/Reels
- Isi penawaran atur konten: wajib hashtag resmi, tanpa kata negatif
- Publik pertanyakan transparansi penggunaan uang rakyat
- Sejumlah influencer menolak tawaran dan ingatkan kepentingan publik
Sejumlah kreator populer, termasuk Jerome Polin, Dhery Casper dan Dewi Malini, mengaku mendapat pesan penawaran kerja sama untuk membuat konten narasi positif bertajuk Ajakan Damai Indonesia.
Unggahan Jerome Polin dan Dhery Casper

Jerome Polin pertama kali memicu polemik dengan mengunggah bukti penawaran Rp150 juta untuk satu postingan.
“Ada tawaran fee 150 juta untuk jadi buzzer 💔🌹,” tulisnya di Instagram, Jumat (29/8/2025).
Ia menilai penawaran itu tidak masuk akal.
“Uang rakyat dipake buat bikin narasi seolah semua baik-baik saja. Jangan sampai lengah, jangan terpecah belah, kawal terus. 1 post kalau dipake buat naikin gaji guru Rp10 juta, udah bisa bikin 15 guru hidup sejahtera sebulan,” tulis Jerome.
Dhery Casper juga mengaku mendapat tawaran Rp95 juta.
“Ini seriusan semua kreator, influencer, artis, dkk di-DM satu per satu buat nutupin?? Aku ditawarin jadi buzzer?? Wkwk lawakan apa ini 😂,” tulis Dhery.
Komentar Publik dan Sesama Influencer

Fenomena itu memicu perbincangan luas. Dewi Malini, kreator lain, berkomentar, “Keknya semua deh, aku ditawarin sama mereka 40 juta 😭.”
Seorang warganet menimpali, “Aslinya sama semua kak, cuma dikorup aja sih 😂.”
Kakak Jerome, Jehian Panangian, juga ikut mengingatkan agar rekan influencer menolak.
“Kebaikan negara ini jauh lebih penting daripada uang berapa pun,” tulisnya.
Isi Penawaran Kerja Sama
Dalam dokumen yang ditunjukkan para influencer, aturan konten buzzer cukup ketat:
- Wajib membuat IG Reels/Feed dengan caption sesuai arahan.
- Harus menggunakan hashtag resmi.
- Tidak boleh ada kata negatif, pornografi, maupun SARA.
- Dilarang menggunakan sound tambahan.
- Semua konten harus melewati proses approval sebelum tayang.
- Pesan inti diarahkan untuk ajakan damai bersama pemerintah, DPR, aparat, ojol, dan masyarakat umum.
Ramainya influencer ditawari jadi buzzer ajakan damai dengan tarif Rp40 juta hingga Rp150 juta sekali posting menimbulkan pertanyaan serius soal transparansi anggaran.
Penolakan yang dilakukan sejumlah kreator dipandang sebagai bentuk sikap menjaga kepentingan publik agar tidak dikorbankan di tengah panasnya situasi politik nasional.