Sulseltimes.com Mamuju — Sebuah kisah tragis mengguncang masyarakat Mamuju, Sulawesi Barat, ketika seorang pemuda bernama FA (20), asal Polewali Mandar, ditemukan tewas di kamar kosnya, Selasa (21/1/2025) sore.
FA diduga mengakhiri hidupnya setelah menghadapi tekanan emosional karena hubungan cintanya tak direstui oleh keluarga sang kekasih.
FA ditemukan dalam kondisi tergantung dengan kain sarung di lehernya pada pukul 17.24 WITA di kamar kosnya di Kecamatan Mamuju.
Menurut pihak kepolisian, dugaan kuat menyebut bahwa tekanan psikologis akibat konflik cinta menjadi alasan FA nekat melakukan tindakan tersebut.
Saksi Melaporkan Kejadian

Kasat Reskrim Polresta Mamuju, AKP Muh Reza Pranata, menjelaskan bahwa kejadian ini pertama kali diketahui setelah foto korban beredar di grup WhatsApp yang dikirim oleh kekasih FA.
Saksi segera menuju kamar kos korban dan menemukan pintu terkunci.
“Karena tidak ada jawaban dari korban, saksi bernama Irzan dan Andri memanggil Muh Yusuf, pemegang kunci duplikat kos. Setelah pintu berhasil dibuka, mereka menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa,” ujar AKP Reza.
Proses Evakuasi dan Penyelidikan
Tim identifikasi Polresta Mamuju yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) segera melakukan penyelidikan dan mengevakuasi jenazah FA ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulbar untuk pemeriksaan visum.
Berdasarkan hasil awal, tubuh korban menunjukkan tanda-tanda lebam dan lidah yang menjulur, mengindikasikan adanya jeratan kuat di lehernya.
Percakapan Terakhir dengan Kekasih
Sebelum mengakhiri hidupnya, FA sempat melakukan video call dengan kekasihnya pada malam Senin, 20 Januari 2025.
Dalam percakapan tersebut, FA memperlihatkan kain sarung yang kemudian digunakan untuk aksi tragis tersebut.
Keluarga Menolak Autopsi
Pihak keluarga korban memilih untuk tidak melakukan autopsi dan membawa jenazah FA ke kampung halaman di Polewali Mandar untuk dimakamkan.
Kisah FA menjadi pengingat akan pentingnya dukungan emosional dan komunikasi dalam menghadapi tekanan hidup.
Bagi siapa pun yang merasa terbebani masalah, penting untuk mencari pertolongan dan berbicara dengan orang-orang terdekat atau ahli.
Disclaimer: Berita ini disajikan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak bermaksud menginspirasi, mengajak, atau mendukung tindakan serupa. Kami mengingatkan pembaca untuk selalu mencari bantuan profesional jika menghadapi tekanan emosional atau masalah mental. Tindakan bunuh diri bukanlah solusi.