Sulsel Times Tangerang, 4 Januari 2025 — Tragedi penembakan yang merenggut nyawa bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak menjadi kasus yang menyita perhatian publik.
Penyelidikan intensif terus dilakukan oleh pihak kepolisian dan Puspomal untuk mengungkap fakta-fakta di balik insiden ini.
Langkah Penyelidikan oleh Aparat Kepolisian
Penyelidikan dimulai dengan pemeriksaan lokasi kejadian di Rest Area KM 45. Tim dari Polresta Tangerang berhasil mengamankan beberapa barang bukti, termasuk lima selongsong peluru yang digunakan pelaku.
Kendaraan korban juga telah diamankan untuk keperluan forensik.
Menurut Kapolres Tangerang AKBP Sigit Dwi Hendrawan, pihaknya telah memeriksa lebih dari sepuluh saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian.
“Kami juga sedang mendalami rekaman CCTV yang ada di Rest Area untuk mengidentifikasi pelaku lain yang terlibat,” ungkapnya.
Baca Juga: Tragis Bos Rental Mobil Tewas di Rest Area KM 45 Tangerang-Merak Libatkan Oknum TNI AL
Keterlibatan Oknum TNI AL
Penangkapan seorang oknum TNI AL yang diduga terlibat dalam penembakan ini menjadi fokus utama penyelidikan. Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspom), Mayjen TNI Yusri Nuryanto, menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan proses hukum berjalan transparan.
“Kami berkomitmen untuk menindak tegas anggota yang melanggar hukum. Tindakan ini mencoreng nama baik institusi TNI, dan kami tidak akan mentolerirnya,” ujar Yusri.
Motif dan Modus Operandi
Dugaan awal menyebutkan bahwa kasus ini berakar dari perselisihan terkait penggelapan mobil rental. Pelaku utama, AS, menggunakan KTP palsu untuk menyewa mobil Honda Brio milik korban.
Setelah GPS kendaraan tersebut diputus, pelaku berusaha membawa mobil ke luar daerah, namun berhasil dilacak oleh korban.
Situasi semakin memanas ketika korban dan timnya mencoba merebut mobil tersebut di Rest Area KM 45.
Baca Juga: Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Tol Tangerang-Merak: Fakta, Kronologi, dan Respon
Pelaku yang berada di kendaraan lain membuka tembakan ke arah korban, menyebabkan insiden fatal.
Kasus ini juga memunculkan kritik terhadap respons aparat kepolisian. Polsek Cinangka sempat dituding menolak memberikan bantuan kepada korban saat melaporkan kehilangan kendaraan.
Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya meminta korban melengkapi dokumen sebelum tindakan diambil.
Namun, kritik publik terus bergulir, mendorong Polda Banten untuk memeriksa empat anggota Polsek Cinangka terkait prosedur yang dilakukan pada malam kejadian.
Baca Juga: Polsek Cinangka Disorot Terkait Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Tangerang-Merak
Penyelidikan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara berbagai instansi penegak hukum dalam menangani kasus kriminal kompleks.
Publik berharap agar proses hukum dilakukan secara transparan dan adil untuk memastikan keadilan bagi keluarga korban.