Berita

Banjir di Antang Blok 10 Makassar Lumpuhkan Aktivitas Warga, Puluhan Keluarga Mengungsi

Avatar of sulseltimes
0
×

Banjir di Antang Blok 10 Makassar Lumpuhkan Aktivitas Warga, Puluhan Keluarga Mengungsi

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar, 23 Desember 2024 – Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir parah di sejumlah kawasan di Kota Makassar, termasuk Perumnas Antang, Blok 10, Kecamatan Manggala.

Ketinggian air yang terus meningkat memaksa puluhan keluarga meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Peristiwa ini memengaruhi ratusan jiwa dan mengakibatkan kerugian material yang cukup besar.

Puluhan Keluarga Mengungsi, Posko Pengungsian Terus Bertambah

Menurut laporan dari Kepala Posko Pengungsian Masjid Jabal Nur, Hamsina, jumlah pengungsi terus bertambah seiring dengan terus meningkatnya ketinggian air.

Saat ini, sudah ada 34 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi, dengan total 144 jiwa.

Hamsina, yang juga bertanggung jawab atas pengelolaan posko pengungsian, mengatakan pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.

“Kami sudah membagikan makanan, dan bantuan dari Kementerian Sosial juga sudah datang,” ujar Hamsina kepada awak media.

Meskipun demikian, ia menambahkan bahwa beberapa kebutuhan mendesak masih belum tercukupi, seperti obat-obatan, selimut, dan popok untuk balita.

Seiring dengan meningkatnya volume air, Hamsina menjelaskan bahwa situasi di kawasan Perumnas Antang semakin memprihatinkan. “Kondisi banjir semakin parah dikarenakan curah hujan yang cukup deras,” tambahnya.

Ia juga melaporkan bahwa saat ini ada 21 anak-anak, termasuk 13 balita dan 3 bayi, serta 3 lansia dan 1 ibu hamil yang berada di posko pengungsian.

Evakuasi dan Bantuan dari Pihak Kepolisian dan SAR

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama SAR gabungan telah mengerahkan personel untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang terdampak.

Upaya ini dilakukan untuk memastikan bantuan dapat sampai kepada para korban dengan cepat dan tepat sasaran.

“Kami bergerak cepat untuk membantu warga yang terdampak banjir, terutama di Makassar dan beberapa kabupaten lain di Sulsel,” kata Didik.

Selain melakukan evakuasi, pihaknya juga telah mendirikan posko darurat di beberapa lokasi strategis untuk memberikan pelayanan kesehatan, distribusi logistik, dan kebutuhan dasar lainnya.

Menurut Didik, upaya ini dilakukan tidak hanya untuk mengurangi kerugian material, tetapi juga untuk memastikan masyarakat dapat kembali beraktivitas normal.

“Banjir ini tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga berdampak pada aktivitas masyarakat. Oleh karena itu, kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat agar dapat kembali beraktivitas normal,” tambahnya.

Wali Kota Makassar Imbau Warga Mengungsi Demi Keselamatan

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, juga menanggapi situasi tersebut dengan segera mengimbau warga yang masih bertahan di rumah mereka untuk bersedia mengungsi.

Pemkot Makassar telah menetapkan status darurat bencana di beberapa kecamatan yang terendam banjir, termasuk Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Panakkukang.

“Jumlah warga yang terdampak banjir di tiga kecamatan ini mencapai 1.551 jiwa. Saya meminta laporan terbaru setiap 3 jam untuk memantau perkembangan pengungsi dan memastikan persiapan logistik dan obat-obatan,” ujar Danny, sapaan akrabnya.

Saat ini, Dinas Sosial Kota Makassar telah mendirikan dapur umum untuk mendistribusikan makanan ke seluruh titik pengungsian.

Danny memastikan ketersediaan logistik masih aman, namun mengantisipasi kemungkinan kondisi darurat ini berlangsung lama.

“Sejauh ini logistik masih cukup, dan Dinsos memanajemen cukup baik,” katanya menambahkan.

Beberapa Warga Menolak Mengungsi Meski Terendam Banjir

Meski upaya evakuasi terus dilakukan, tidak semua warga bersedia meninggalkan rumah mereka. Salah satu contohnya adalah Ibu Alfrida (79), yang tinggal di Blok 10 Perumnas Antang.

Ia mengungkapkan bahwa meski rumahnya dikelilingi air setinggi betis orang dewasa, rumahnya belum terendam, karena lantainya sudah ditinggikan.

Alfrida juga mengungkapkan kesulitan untuk dievakuasi karena usianya yang lanjut dan kondisi fisiknya yang mengharuskannya dibantu beberapa orang untuk keluar dari rumah.

“Selama ini saya hanya bisa berbaring di tempat tidur. Jadi sulit bagi saya untuk dievakuasi. Apalagi tubuh saya gemuk, jadi harus diangkat oleh beberapa orang kalau mau dievakuasi,” jelas Alfrida, seorang pensiunan PNS Pemprov Sulsel.

Meskipun tidak bisa mengungsi, Alfrida tetap berharap bantuan makanan dan obat-obatan dapat dikirimkan ke rumahnya.

Dampak Banjir yang Meluas di Makassar

Banjir yang melanda kawasan Perumnas Antang, khususnya Blok 10, juga berimbas pada lingkungan sekitarnya. Beberapa jalan utama di Kecamatan Manggala tergenang air, menyebabkan kesulitan bagi warga yang hendak beraktivitas.

Wali Kota Danny Pomanto menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dalam menghadapi situasi ini.

“Diharapkan, dengan sinergi yang baik antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, kondisi ini dapat segera teratasi dan kehidupan warga kembali normal,” tandasnya.

Dengan meningkatnya curah hujan dan potensi banjir yang masih dapat terjadi, pemerintah kota terus berupaya memberikan bantuan kepada warga yang terdampak, serta mempercepat proses pemulihan pasca-banjir.

Pemerintah juga menghimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari petugas guna menjaga keselamatan bersama.

Banjir di Perumnas Antang Blok 10, Makassar, telah mengakibatkan kerusakan signifikan dan memaksa ratusan keluarga mengungsi.

Dengan bantuan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun relawan, diharapkan situasi ini dapat segera terkendali dan masyarakat dapat kembali menjalani aktivitas mereka.

Namun, tantangan masih besar karena banyak warga yang menolak untuk mengungsi dan memilih bertahan di rumah mereka meskipun berada dalam risiko.

Pemerintah kota Makassar, bersama dengan lembaga terkait, terus bekerja keras untuk memberikan bantuan yang diperlukan dan memastikan proses evakuasi berjalan lancar.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *