Sulseltimes.com — Seorang wanita berinisial NL (29) ditangkap Polresta Bandar Lampung atas dugaan pencurian uang sebesar Rp76,8 juta dari rekening orang tua pacarnya.
Pelaku diduga memanfaatkan situasi korban yang sedang merawat orang tua sakit di rumah sakit untuk menguras isi ATM secara sistematis.
Kasus yang terjadi pada 30 Januari 2025 ini menguak sisi gelap hubungan asmara yang berujung pada pengkhianatan finansial.
Kronologi: Dari Kepercayaan ke Pengkhianatan

Menurut Wakapolresta Bandar Lampung, AKBP Erwin Irawan, korban berinisial Z (40) warga Desa Banjar Sari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus sedang berada di rumah sakit untuk merawat orang tuanya yang sakit saat kejahatan terjadi.
NL, yang telah menjalin hubungan dengan anak korban, diketahui mencuri kartu ATM dari dompet Z saat mengunjungi keluarga tersebut.
AKBP Erwin Irawan memaparkan, “Pelaku menggunakan momen korban yang fokus merawat orang tua. Ia mencuri kartu ATM, lalu mencoba menebak PIN dengan asumsi sama seperti PIN ponsel pacarnya. Ternyata benar, dan ia berhasil mengakses rekening.”
Dalam rentang waktu singkat, NL melakukan 7 kali penarikan tunai di berbagai ATM hingga total mencapai Rp76.825.000.
Uang tersebut digunakan untuk berfoya-foya, termasuk membeli barang mewah dan hiburan, sebelum akhirnya polisi melacak transaksi mencurigakan tersebut.
Bukti dan Proses Hukum
Tim Reskrim Polresta Bandar Lampung mengamankan sejumlah barang bukti kunci:
- Kartu ATM BRI milik korban.
- Buku tabungan BRI dengan catatan penarikan ilegal.
- Tas pribadi NL berisi struk penarikan uang.
“Kami masih mendalami apakah ada keterlibatan pihak lain. Pelaku saat ini ditahan dan dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara,” tegas AKBP Erwin dalam konferensi pers, Senin (3 Februari 2025).
Motif Pelaku
Berdasarkan pengakuan NL selama pemeriksaan, ia mengaku tergiur melihat saldo rekening pacar yang dianggapnya “mudah diakses”.
“Saya hanya iseng mencoba PIN, tapi ternyata berhasil. Awalnya berniat meminjam, tapi akhirnya terus mengambil karena tidak ketahuan,” ungkap NL sebagaimana dikutip dari berkas penyidikan.