BeritaHukum & Peristiwa

Ternyata Dosen Pelecehan Seksual Unhas dan Bos Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Pernah Satu Forum

Avatar of sulseltimes
0
×

Ternyata Dosen Pelecehan Seksual Unhas dan Bos Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Pernah Satu Forum

Sebarkan artikel ini
Ternyata Dosen Pelecehan Seksual Unhas dan Bos Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Pernah Satu Forum
Kasus pelecehan seksual di Universitas Hasanuddin dan uang palsu UIN Makassar, doc istimewa.
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar, 19 Desember 2024 — Dosen pelecehan seksual Unhas dan bos uang palsu UIN Alauddin mengguncang dunia pendidikan di Makassar dengan dua skandal besar yang melibatkan institusi ternama.

Kasus ini menjadi sorotan nasional karena mengungkap permasalahan mendalam terkait integritas dan keamanan di lingkungan akademik Sulawesi Selatan.

Kasus Pelecehan Seksual di Universitas Hasanuddin

Skandal pertama melibatkan FS, seorang dosen senior di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas).

FS dilaporkan terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswi, yang mencuat ke publik pada November 2024.

Salah satu korban, Bunga (bukan nama sebenarnya), mengungkapkan bahwa dirinya mengalami pelecehan seksual pada 25 September 2024 di ruang kerja FS di Dekanat FIB Unhas.

“Saat itu saya diundang untuk bimbingan, tetapi malah dipaksa menghadapi perlakuan tak senonoh,” ungkap Bunga.

Meskipun melawan, ia tidak mampu mencegah tindakan tersebut hingga akhirnya melapor ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unhas.

Namun, penanganan kasus ini menuai kritik. FS hanya dijatuhi sanksi skorsing dua semester, yang dianggap Bunga dan publik terlalu ringan mengingat dampak psikologis yang dialami korban.

Kasus ini pun memunculkan tuntutan perlindungan yang lebih ketat terhadap mahasiswi di lingkungan kampus serta penerapan kebijakan yang lebih tegas terhadap pelaku pelecehan seksual.

Baca Juga: Kampus FIB Unhas Dibakar dan Dirusak Dampak Kasus Pelecehan Seksual Dosen Unhas

Skandal Uang Palsu di Universitas Islam Negeri Alauddin

Kasus kedua melibatkan Andi Ibrahim, seorang dosen di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Ia diungkap sebagai otak di balik jaringan peredaran uang palsu senilai Rp2 miliar.

Polres Gowa menemukan pabrik uang palsu yang berlokasi di lantai tiga Perpustakaan UIN Alauddin, tempat Andi Ibrahim menjabat sebagai kepala perpustakaan sebelum akhirnya dinonaktifkan.

Menurut penyelidikan, uang palsu ini telah beredar di beberapa wilayah, termasuk Gowa, Wajo, Sulsel, dan Mamuju, Sulawesi Barat. Pihak kampus UIN Alauddin menyatakan akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mendalami kasus ini hingga tuntas.

Baca Juga: Profil Annar Salahuddin Sampetoding: Dari Pengusaha Ternama Hingga Tersangka Sindikat Uang Palsu UIN Alauddin Makassar

Dua Dosen Ternama yang Pernah Berada di Satu Forum

Ternyata Dosen Pelecehan Seksual Unhas dan Bos Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Pernah Satu Forum
Kasus pelecehan seksual di Universitas Hasanuddin dan uang palsu UIN Makassar, doc istimewa.

Fakta menarik terungkap, bahwa kedua dosen yang kini terlibat dalam dua skandal besar ini ternyata pernah berada dalam satu forum diskusi. Pada 26 Desember 2022, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar mengadakan benchmarking ke Fakultas Ilmu Budaya Unhas.

FS hadir sebagai perwakilan FIB Unhas, sementara Andi Ibrahim, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Dekan 1 Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin, turut memimpin rombongan.

Acara tersebut bertujuan untuk mempelajari pengelolaan program studi unggul di FIB Unhas, termasuk Prodi Sastra Arab, Prodi S2 Linguistik, dan Prodi S3 Linguistik.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat FIB Unhas dan didokumentasikan dalam web resmi fakultas. Ironisnya, kedua sosok yang kala itu disorot sebagai akademisi teladan kini terjerat skandal yang mencoreng dunia pendidikan.

Baca Juga: Penampakan Uang Palsu UIN Alauddin Makassar yang Beredar di Mamuju

Dua kasus ini memunculkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat tentang bagaimana institusi pendidikan tinggi menangani isu moral dan etika di lingkungan akademik.

Kasus FS memicu tuntutan agar kampus-kampus menyediakan perlindungan lebih baik bagi mahasiswi dan menerapkan sanksi yang lebih berat bagi pelaku pelecehan seksual.

Sementara itu, keterlibatan Andi Ibrahim dalam jaringan uang palsu memunculkan pertanyaan tentang pengawasan internal di lingkungan kampus.

Publik mendesak agar seluruh pihak yang terlibat, baik dalam pembuatan maupun peredaran uang palsu, dapat dihukum setimpal.

Dua skandal besar yang melibatkan dosen pelecehan seksual Unhas dan bos uang palsu UIN Alauddin ini menjadi peringatan serius bagi dunia pendidikan di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: DPR Apresiasi Polri Bongkar Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

Kolaborasi antara kampus, kepolisian, dan masyarakat diharapkan mampu mencegah kejadian serupa di masa depan sekaligus memulihkan citra institusi akademik sebagai tempat yang aman dan bermartabat.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *