Sulseltimes Makassar, 29 Desember 2024 – Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung keberlanjutan ekosistem kembali terlihat melalui keberhasilan program “Gerakan Sulsel Menanam“.
Hingga akhir tahun 2024, sebanyak 6.695.923 batang pohon telah ditanam di berbagai wilayah Sulsel, mencakup luas area mencapai 10.750 hektare.
Penanaman jutaan batang pohon ini dimulai sejak awal tahun 2024 dan menjadi salah satu program prioritas yang diinisiasi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, sebagai bagian dari upaya perbaikan lingkungan sekaligus langkah mitigasi bencana.
Kolaborasi yang Melibatkan Banyak Pihak
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulsel, Ir. Andi Hasbi, MT, keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
“Total semuanya sebanyak 6.695.923 batang pohon,” ungkap Andi Hasbi dalam keterangan persnya di Makassar, Sabtu (28/12).
Penanaman ini melibatkan lima pelaksana utama, yaitu:
- Pemerintah Provinsi Sulsel, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
- BPDAS Jeneberang.
- BPTH Unit II Makassar.
- PT Vale.
- Program kolaboratif dalam rangka Hari Bumi.
Sumber dana untuk pelaksanaan program ini juga beragam, mencakup APBD Provinsi Sulsel, APBD kabupaten/kota, APBN, serta kontribusi dari sektor swasta melalui kerja sama strategis.
Dorongan Langsung dari Prof. Zudan
Keberhasilan Gerakan Sulsel Menanam tidak lepas dari arahan langsung Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, yang secara konsisten meminta seluruh pemangku kepentingan untuk memperbanyak penanaman pohon di Sulsel.
“Akselerasi penanaman pohon ini tak lepas dari dorongan dan arahan dari Bapak Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan,” ujar Andi Hasbi.
Dalam berbagai kesempatan, Prof. Zudan menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta, untuk menjadikan penanaman pohon sebagai bagian dari solusi jangka panjang terhadap masalah lingkungan.
Mengapa Penanaman Pohon Penting bagi Sulsel?
Penanaman pohon memiliki manfaat strategis, terutama bagi wilayah Sulawesi Selatan yang rentan terhadap berbagai bencana seperti banjir dan longsor. Beberapa manfaat utama dari Gerakan Sulsel Menanam antara lain:
- Mitigasi Bencana: Mencegah banjir, erosi, dan tanah longsor melalui penguatan vegetasi di daerah-daerah kritis.
- Pemulihan Ekosistem: Memulihkan kawasan yang rusak akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim.
- Penguatan Ekonomi Hijau: Menjadikan pohon-pohon produktif sebagai sumber ekonomi jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
Arah Baru: Kolaborasi sebagai Kunci
Dalam arahan terbarunya, Prof. Zudan menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci keberhasilan program ini. Menurutnya, pemerintah tidak dapat hanya bergantung pada dana APBN dan APBD yang terbatas. Oleh karena itu, pelibatan sektor swasta menjadi langkah strategis untuk mempercepat pencapaian target.
“Seluruh pihak atau stakeholder wajib memiliki tanggung jawab dan terjun langsung dalam proses penanaman pohon di Sulsel,” tegas Prof. Zudan.
Baca Juga: Prof Zudan Pimpin Program Sulsel Menanam 6.5 Juta Bibit Tanaman Perkebunan dan Hortikultura
Capaian dan Target ke Depan
Dengan lebih dari 6,6 juta pohon yang telah ditanam pada tahun 2024, Pemerintah Provinsi Sulsel terus mendorong upaya perbaikan lingkungan yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan tidak hanya menciptakan dampak positif bagi ekosistem, tetapi juga menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia.
Ke depan, Pemprov Sulsel berkomitmen untuk meningkatkan cakupan program ini dengan memperluas area penanaman dan memperkuat partisipasi masyarakat.
Pemantauan dan pendampingan terhadap pohon-pohon yang telah ditanam juga akan dilakukan secara berkala untuk memastikan keberhasilannya.
Gerakan Sulsel Menanam di bawah kepemimpinan Prof. Zudan Arif Fakrulloh adalah bukti nyata bahwa pembangunan ekonomi dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
Dengan melibatkan berbagai pihak, program ini telah berhasil menanam lebih dari 6,6 juta batang pohon di seluruh Sulsel pada tahun 2024.
Langkah ini tidak hanya menjadikan Sulsel lebih hijau, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan solusi lingkungan yang berkelanjutan.
Gerakan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan perubahan positif bagi generasi mendatang.