sulseltimes.com — Lumajang, — Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P, memulai langkah strategis dari Jatiroto, Kabupaten Lumajang, dalam rangka mewujudkan swasembada gula nasional dan memperkuat ketahanan energi berbasis tebu.10 Juni 2025
Dalam kunjungan kerja ke kebun tebu dan pabrik gula milik PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Amran didampingi oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Direktur Utama SGN, Plt. Wakil Gubernur Jawa Timur, Bupati Lumajang, serta jajaran pejabat tinggi Kementerian Pertanian termasuk Kepala BRMP Jawa Timur.
Transformasi Pertanian Tebu: Teknologi & Kolaborasi
Kegiatan diawali dengan pemaparan roadmap pengembangan kebun tebu berbasis teknologi digital seperti e-farming dan sistem keberlanjutan. Strategi ini dikembangkan oleh SGN sebagai bentuk dukungan terhadap target swasembada gula, tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga tetapi juga industri nasional.
Sejumlah agenda strategis diresmikan oleh Menteri Pertanian, di antaranya:
Penyaluran KUR Perdana melalui platform digital Etera,
Pengukuhan Agripreneur Tebu sebagai pelaku usaha pertanian modern,
Peluncuran varietas tebu baru: PS Nusantara 081, 082, P84, dan SGN01,
Peresmian kendaraan operasional “Mobil Manis”.
Enam Strategi Kunci Menuju Swasembada
Dalam pernyataan pribadinya melalui akun Instagram, Amran menegaskan bahwa langkah dari Lumajang adalah bagian dari perjalanan besar menuju kemandirian bangsa:
“Saya memulai langkah penting dari Lumajang, Jawa Timur dengan melakukan panen dan tanam tebu sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada gula nasional. Ini bukan hanya tentang produksi, tapi tentang kemandirian bangsa.”
Ia juga menekankan 6 strategi utama yang telah disusun oleh Kementerian Pertanian:
Penguatan penyuluhan kepada petani,
Perbaikan sistem budidaya yang efisien dan modern,
Kemudahan akses terhadap pupuk dan sarana produksi,
Pengelolaan irigasi dan tanah yang berkelanjutan,
Harga jual yang adil untuk petani tebu,
Kolaborasi lintas sektor: pusat, daerah, BUMN, hingga swasta.
“Dengan kolaborasi lintas sektor… saya yakin target ini bukan sekadar harapan, tapi tujuan yang bisa dicapai,” ujar Amran.
Arah Pembangunan Menuju 2028
Program ini menjadi bagian dari implementasi Perpres No. 40 Tahun 2023, yang menargetkan swasembada gula konsumsi pada 2028 dan gula industri serta bioetanol pada 2030.
Amran menutup kunjungannya dengan pesan kuat:
“Kerja kolaboratif tanpa ego sektoral adalah kekuatan utama menuju swasembada. Kita mulai dari petani, dari lahan, dari hari ini.”