Sulseltimes.com Gowa – Kasus kematian tragis Darwis Daeng Cambang (27), buruh meubel yang ditemukan tewas tergantung di rumahnya, masih menyisakan tanda tanya di kalangan masyarakat. Meski polisi telah memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan, dugaan motif di balik aksi nekat korban masih menjadi pembahasan.
Kanit Reskrim Polsek Somba Opu, Iptu Roswanda, menyebutkan bahwa penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk memastikan latar belakang korban sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Dugaan Masalah Asmara sebagai Pemicu
Dari informasi yang dihimpun, diduga korban mengalami tekanan emosional terkait hubungan asmara. Beberapa tetangga menyebut korban sempat terlihat murung dalam beberapa hari terakhir.
“Kami mendapatkan informasi dari lingkungan sekitar bahwa korban memiliki permasalahan pribadi, terutama terkait hubungan dengan kekasihnya. Namun, untuk memastikan hal ini, kami masih mengumpulkan informasi lebih lanjut,” ujar Iptu Roswanda.
Meski belum ada bukti konkret yang mengarah pada dugaan motif ini, beberapa saksi menyebut korban terlihat lebih pendiam dan sering menyendiri sebelum ditemukan dalam kondisi tergantung.
Respons Keluarga dan Warga
Keluarga korban, terutama sang ibu, Aisah, merasa terpukul dengan kejadian ini. Namun, mereka tetap menolak untuk dilakukan autopsi dan menganggap kematian Darwis sebagai takdir.
“Sejak beberapa hari terakhir, anak saya memang lebih banyak diam, tetapi saya tidak menyangka sama sekali dia akan melakukan hal seperti ini,” ujar Aisah dengan suara lirih.
Warga sekitar juga menyayangkan kejadian ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang.
“Kami semua terkejut dan sedih. Darwis orang yang baik, dia sering membantu tetangga jika ada yang membutuhkan tenaga,” kata salah satu warga, Rahmat.
Baca Juga: Pria di Gowa Tewas Gantung Diri di Rumahnya Keluarga Tolak Autopsi
Polisi Imbau Warga Waspada dan Perkuat Komunikasi Keluarga
Kapolsek Somba Opu menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi psikologis anggota keluarga dan lingkungan sekitar.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi mental anggota keluarga dan tetangga. Jika ada yang menunjukkan tanda-tanda depresi atau kesulitan hidup, segera berikan dukungan atau laporkan ke pihak berwenang agar bisa dibantu,” ujar Kapolsek.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kesehatan mental dan dukungan sosial dalam menghadapi tekanan hidup.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan mental semakin meningkat.
Dengan latar belakang yang mulai terungkap, kasus ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi banyak pihak.
Polisi juga tetap membuka ruang bagi masyarakat yang memiliki informasi tambahan untuk membantu memberikan gambaran lebih jelas terkait peristiwa tragis ini.