Sulseltimes.com Makassar, 25 November 2024 – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru yang mengungkap bahwa 48,3% warga Kota Makassar terpengaruh oleh praktik politik uang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada 27 November 2024.
Survei ini dilakukan pada 10–16 November 2024 dengan metode Multi Stage Random Sampling, melibatkan 800 responden, dan memiliki margin of error sebesar 3,5%. Hasilnya menunjukkan bahwa 20% responden menganggap politik uang sangat berpengaruh, sementara 28,3% lainnya menilai cukup berpengaruh terhadap pilihan mereka di bilik suara. Sebaliknya, 16,4% responden menyatakan politik uang kurang berpengaruh, dan 33,3% mengaku tidak terpengaruh sama sekali.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menyatakan bahwa praktik politik uang menyasar semua kalangan pemilih. “Semakin besar nominalnya, semakin berpotensi pemilih terpengaruh dalam menentukan pilihan di bilik suara,” ujarnya. Meskipun survei ini tidak merinci nominal yang ditawarkan, Toto menyebut bahwa dalam survei sebelumnya, rentang nominal berkisar antara Rp25.000 hingga Rp250.000.
Baca Juga: Kemenko Polhukam Perketat Pengawasan Pilkada Sulawesi Selatan 2024
Temuan ini menyoroti tantangan serius dalam upaya mewujudkan proses demokrasi yang bersih dan bebas dari praktik transaksional. Tingginya persentase warga yang terpengaruh politik uang menunjukkan perlunya edukasi politik yang lebih intensif kepada masyarakat. Selain itu, pengawasan ketat dari penyelenggara pemilu dan penegak hukum sangat diperlukan untuk memastikan integritas proses pemilihan.
Pilkada serentak 2024 di Sulawesi Selatan akan menjadi ujian bagi komitmen semua pihak dalam menciptakan demokrasi yang sehat dan berintegritas. Diharapkan, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan pengawasan yang lebih ketat, praktik politik uang dapat diminimalisir, sehingga menghasilkan pemimpin yang benar-benar dipilih berdasarkan kapasitas dan integritasnya.