Sulseltimes.com Makassar, Kamis 02/10/2025 — Sekda Sulawesi Selatan Jufri Rahman menyaksikan penandatanganan kerja sama SMK dengan pelaku usaha dan industri. Dinas Pendidikan Sulsel juga meneken kerja sama dengan Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin.
Aplikasi dunia kerja untuk SMK diaktifkan agar sekolah bisa melihat lowongan dan menyesuaikan kurikulum.
“Jepang butuh tenaga kerja besar. Melalui JICA kita siapkan skill sesuai standar mereka,” kata Jufri Rahman, Kamis, 02/10/2025.
- MoU SMK dengan DUDIKA
- Disdik Sulsel kerja sama dengan Fakultas Vokasi Unhas
- Aktivasi aplikasi lowongan kerja untuk SMK
- Dukungan JICA untuk pelatihan dan standardisasi
- Sekda tekankan skill plus bahasa Jepang dan Arab
Sinergi pendidikan vokasi dengan pasar kerja
Agenda di Makassar ini menegaskan arah link and match.
SMK tidak hanya praktik di bengkel sekolah. Siswa dijadwalkan magang dan proyek bersama industri.
Aplikasi dunia kerja menampilkan kebutuhan riil.
Kepala sekolah dapat menyesuaikan mata pelajaran dan jam praktik.
“Lulusan harus siap kerja sejak hari pertama. Kita rapikan kurikulum dan jadwal magang agar tepat sasaran,” ujar Jufri, Kamis, 02/10/2025.
Dukungan JICA dan penguatan bahasa asing
Pemerintah provinsi membuka kolaborasi internasional.
JICA diproyeksikan membantu pemetaan kebutuhan tenaga kerja Jepang.
Trainer dari Jepang melatih guru dan siswa. Standar keselamatan kerja dan budaya kerja ikut diajarkan. Jufri menekankan penguasaan bahasa.
“Kompetensi teknis wajib. Bahasa juga wajib. Untuk pasar Jepang kita dorong bahasa Jepang teknis. Untuk peluang Timur Tengah kita siapkan bahasa Arab,” tegasnya.
Pemprov menargetkan serapan lulusan SMK meningkat.
Jejaring industri diperluas. Aplikasi lowongan menjadi jembatan.
Kolaborasi dengan Unhas dan JICA diharapkan membuat lulusan lebih kompeten dan berdaya saing.