Sulseltimes.com, Makassar, 27 Agustus 2025 — Pemkot Makassar mengalokasikan Rp20 miliar lewat APBD Perubahan 2025 untuk memperkuat pengelolaan sampah.
Anggaran dipakai untuk armada baru, instrumen pengolahan, serta strategi di daratan hingga kepulauan, dengan target ambisius Makassar Bebas Sampah 2029.
- Rp20 miliar digelontorkan Pemkot Makassar dari APBD Perubahan 2025 untuk pengelolaan sampah
- DLH Makassar akan pengadaan 50 motor sampah dan 8 mobil kontainer tertutup
- Distribusi armada menjangkau 153 kelurahan dan TPS3R
- Target 2025, 51,2% sampah Makassar terkelola sebagai pijakan bebas sampah 2029
- Strategi juga menyasar kepulauan dengan opsi insinerator ramah lingkungan
Dana besar tersebut diarahkan untuk peremajaan armada, penyediaan instrumen pengolahan, serta inovasi berbasis masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Helmy Budiman, menegaskan bahwa isu persampahan kini menjadi prioritas utama pemerintah kota.
“Lewat skema APBD Perubahan, kami DLH akan melakukan pengadaan 50 unit motor pengangkut sampah dan 8 unit mobil kontainer tertutup. Kendaraan ini akan langsung kami distribusikan ke kelurahan dan TPS3R agar pelayanan lebih maksimal,” jelas Helmy, Selasa (26/8/2025).
Armada Baru untuk 153 Kelurahan

Helmy menjelaskan, seluruh armada baru maupun sarana pengolahan sampah akan didistribusikan ke 153 kelurahan dan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).
Tak menutup kemungkinan, unit juga dialokasikan ke tingkat kecamatan sesuai kebutuhan lapangan.
Motor sampah yang dibeli akan dimodifikasi agar lebih efektif mengangkut sampah di jalan sempit, sementara mobil kontainer dilengkapi jaring penutup untuk mencegah sampah tercecer saat diangkut.
“Dengan begitu, kita bisa menghadirkan praktik pengangkutan sampah yang lebih bersih,” tambahnya.
Target 2025: 51,2% Sampah Terkelola
Menurut Helmy, DLH menargetkan pada 2025 minimal 51,2% sampah di Makassar dapat terkelola dengan baik. A
ngka tersebut akan menjadi fondasi untuk menuju program besar Makassar Bebas Sampah 2029.
“Semua langkah ini adalah bagian dari strategi besar Pemkot. Kami ingin memastikan masyarakat merasakan perubahan nyata, baik dari sisi layanan pengangkutan maupun pengelolaan sampah berbasis lingkungan,” tegas Helmy.
Anggaran Rp20 Miliar Baru Tahap Awal
Helmy menekankan, kucuran Rp20 miliar ini hanyalah tahap awal dari kerja besar yang harus dilakukan secara berkelanjutan.
“Karena itu, semua upaya, baik pengurangan di sumber, pengolahan, hingga penyediaan sarana harus kita kerjakan masif mulai 2025 hingga 2026 mendatang. Target besar kita jelas, Makassar Bebas Sampah 2029,” ungkapnya.
Strategi Juga Menyasar Wilayah Kepulauan
Selain wilayah daratan, Pemkot juga menyiapkan langkah khusus untuk pulau-pulau di Makassar yang kerap menghadapi tantangan pengelolaan sampah.
“Kami sedang mengkaji penggunaan insinerator berstandar lingkungan untuk residu sampah. Dengan begitu, semua wilayah bisa terlayani,” pungkas Helmy.
Alokasi Rp20 miliar dari APBD Perubahan 2025 menjadi bukti keseriusan Pemkot Makassar dalam mengatasi persoalan sampah.
Dengan target 51,2% sampah terkelola pada 2025, serta strategi terintegrasi hingga pulau-pulau, program Makassar Bebas Sampah 2029 bukan sekadar wacana, melainkan agenda nyata yang mulai dijalankan sejak sekarang.