Sulseltimes.com Makassar, Jumat, 10/10/2025 — Kesempatan kerja bagi warga kepulauan di Kota Makassar masih tertinggal dibandingkan daratan dengan angka pengangguran sekitar lima persen dari total 12 ribu jiwa di Kecamatan Sangkarrang. Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan pemerintah kota akan menghadirkan pelatihan kerja langsung di pulau melalui kolaborasi dengan Balai Latihan Kerja agar keterampilan tumbuh tanpa warga harus ke daratan.
“Kita akan hadirkan pelatihan langsung di pulau agar warga cukup berkumpul di lokasi pelatihan,” kata Munafri Arifuddin, Jumat, 10/10/2025.
- Pengangguran Sangkarrang sekitar lima persen dari 12 ribu jiwa
- Appi bawa pelatihan BLK langsung ke pulau agar akses lebih mudah
- Fokus tiga kelurahan Barrang Caddi Barrang Lompo Kodingareng
- Target keterampilan olahan hasil laut digital dan kerajinan lokal
- “Pelatihan harus dibawa ke mereka bukan sebaliknya” ujar Munafri Arifuddin
Pelatihan kerja dibawa ke pulau untuk atasi kendala akses
Camat Sangkarrang Andi Asdar menyebut minimnya lowongan membuat lulusan SMA dan perguruan tinggi sulit mendapat pekerjaan di pulau.
Banyak warga akhirnya merantau ke kota atau ke luar daerah untuk mencari nafkah.
“Banyak yang tamatan SMA dan kuliah tetapi susah sekali mencari lowongan kerja sehingga memilih merantau,” ucap Andi Asdar.
Ia menilai pengangguran yang berkepanjangan dapat berdampak pada kondisi ekonomi keluarga dan stabilitas keamanan lingkungan.
Minimnya kesibukan berisiko mendorong sebagian warga pada kebiasaan negatif seperti konsumsi minuman keras dan penyalahgunaan obat.
“Di pulau miras gampang masuk dan saat razia kami menemukan ada yang menjual,” kata Andi Asdar.
Munafri Arifuddin atau Appi menegaskan solusi harus hadir tepat di lokasi warga agar hambatan mobilitas tidak menjadi alasan.
Ia menjelaskan pada musim barat dan timur gelombang bisa mencapai tiga sampai empat meter dan permukaan air naik hingga sekitar satu koma delapan meter.
Kondisi tersebut membuat perjalanan ke kota membutuhkan usaha besar sehingga pelatihan akan ditempatkan di titik berkumpul warga.
“Kita akan hadirkan pelatihan langsung di pulau dan tidak perlu jauh ke kota,” ujar Appi. “Pelatihan harus dibawa ke mereka bukan sebaliknya agar peluang kerja tumbuh dari dalam,” lanjutnya.
Pemkot menyiapkan skema pelatihan berjenjang mulai dari dasar hingga keterampilan siap kerja agar hasilnya terukur.
Target keterampilan produktif dan penguatan ekonomi kreatif
Program menyasar warga di Barrang Caddi Barrang Lompo dan Kodingareng melalui kelas pengolahan hasil laut dan sertifikasi higienitas produk.
Pelatihan digital dasar difokuskan pada pemasaran daring pencatatan keuangan sederhana dan pembuatan konten promosi usaha rumahan.
Kerajinan berbasis lokal seperti anyaman limbah laut dan suvenir wisata akan didorong untuk menciptakan nilai tambah ekonomi keluarga.
Appi menekankan pendidikan kreatif berbasis pengalaman sebagai cara cepat meningkatkan kualitas sumber daya manusia kepulauan.
Ia ingin siswa dan warga menguasai keterampilan praktis yang bernilai ekonomi dan bisa dikelola dalam kelompok usaha.
“Banyak ide bagus dari warga dan yang dibutuhkan adalah tindak lanjut konkret agar mereka benar benar mandiri,” tegas Appi.
Sebagai strategi jangka panjang pemerintah kota menguatkan ekosistem ekonomi kreatif melalui Makassar Creative Hub bersama Wakil Wali Kota Fatmawati Aliyah.
Fasilitas ini akan menjadi ruang pembelajaran lanjutan bagi talenta kepulauan serta jejaring pemasaran produk ke pasar kota dan wisata.
“Makassar harus memberi kesempatan setara bagi semua warga termasuk di pulau pulau,” tutup Appi.