Sulseltimes.com Makassar, 7 September 2025 – Ecoeduwisata mangrove Makassar didorong lewat MoU Pemkot Makassar dan PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Makassar, Minggu.
Kerja sama ini menargetkan konservasi pesisir, edukasi publik, dan peluang ekonomi warga sekitar.
Program disebut selaras dengan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga serta urban farming agar manfaat lingkungan dan sosial berjalan beriringan.
- MoU Pemkot Makassar–Pertamina dorong ecoeduwisata mangrove berkelanjutan
- Fokus konservasi pesisir, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi warga
- Selaras dengan pemilahan sampah rumah tangga dan urban farming
Arah program dan lokasi potensial
Pemerintah kota membuka ruang kolaborasi untuk perencanaan, penanaman, dan edukasi mangrove di kawasan pesisir Makassar.
Salah satu rujukan praktik adalah Ekowisata Mangrove Lantebung di Kelurahan Bira, yang dikenal sebagai ruang hijau kota dan destinasi edukasi berbasis komunitas, dengan jalur titian dan susur perahu yang dikelola warga.
Lokasi ini kerap disebut memiliki luasan belasan hingga puluhan hektare dalam kajian dan publikasi terbaru.
Pemkot menekankan model pengelolaan yang menyatukan aspek ekologi dan kesejahteraan.
Di level nasional, kementerian terkait menilai ekosistem mangrove berperan melindungi garis pantai dari abrasi, menahan intrusi air laut, sekaligus menyerap karbon biru.
Pengembangan ekowisata dan produk turunan juga dinilai bisa menambah pendapatan masyarakat.
Pertamina Patra Niaga melalui Integrated Terminal Makassar sebelumnya telah menjalankan inisiatif hijau, termasuk penanaman mangrove bersama kelompok binaan di wilayah Makassar dan Sulawesi.
Rekam jejak ini menjadi pijakan teknis untuk program bersama yang baru ditandatangani.
Harapan Pemkot dan Pertamina
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan perlunya kerja bersama lintas pihak agar pengendalian lingkungan di kota pesisir berjalan menyeluruh.
“Makassar butuh pengendalian lingkungan yang integratif dan melibatkan semua pihak,” ujar Munafri usai penandatanganan, Minggu 7 September 2025.
Program ini juga diselaraskan dengan pemilahan sampah dari sumber dan urban farming di kawasan binaan agar terbentuk siklus lingkungan yang menopang ketahanan pangan warga.
Dari pihak perusahaan, Integrated Terminal Manager Makassar Utomo Dhanu Saputra menyebut dukungan dijalankan melalui program tanggung jawab sosial.
“Kami ingin program yang berdampak nyata bagi warga. Kami berharap kolaborasi dengan Pemkot terus diperluas,” kata Utomo, Minggu 7 September 2025.
Nama unit kerja merujuk pada entitas Pertamina Patra Niaga sebagai subholding niaga Pertamina yang menaungi Integrated Terminal Makassar.
MoU Pemkot Makassar dan Pertamina membuka babak baru pengelolaan pesisir berbasis kolaborasi.
Targetnya sederhana dan terukur, lingkungan pesisir lebih terlindungi, warga mendapat pengetahuan dan peluang usaha, serta kota memperoleh destinasi edukasi yang layak menjadi rujukan.