Sulseltimes.com Makassar, Selasa, 16 September 2025 — Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Dewi Chomistriana, meninjau langsung kondisi Gedung DPRD Kota Makassar pascakebakaran 29 September 2025.
Kunjungan ini didampingi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, serta Ketua DPRD Makassar Supratman.
“Kami berkesimpulan bangunan lama mengalami kerusakan berat, sehingga perlu rekonstruksi penuh,” kata Dewi, Selasa (16/09/2025).
- Dirjen Cipta Karya tinjau pascakebakaran Gedung DPRD Makassar
- Hitungan awal rekonstruksi Rp50–55 miliar, usulan gedung baru Rp375 miliar
- Dewi Chomistriana, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR
- Makassar, Selasa 16 September 2025
- ‘Gedung lama harus direkonstruksi total agar sesuai standar baru,’ kata Dewi
Pemerintah Pusat dan Pemkot Sepakat Rekonstruksi Gedung Lama
Dalam peninjauan di Jalan AP Pettarani, Dewi menjelaskan ada dua masa bangunan yang terdampak.
Pertama, gedung lama yang dibangun tahun 1986 dengan usia lebih dari 40 tahun.
Bangunan tersebut masuk kategori rusak berat sehingga direkomendasikan untuk dibangun ulang.
Kedua, gedung tambahan yang selesai 2024 hanya mengalami kerusakan ringan dan masih bisa difungsikan setelah rehabilitasi.
“Standar bangunan era 1980-an berbeda dengan saat ini, mulai dari jalur evakuasi, skala gempa, hingga sistem proteksi kebakaran. Karena itu kami akan mengusulkan rekonstruksi penuh untuk gedung lama,” jelas Dewi.
Ia menambahkan, tim Direktorat Bina Teknik akan melanjutkan kajian detail sebelum keputusan final. Perkiraan biaya rehabilitasi awal mencapai Rp50–55 miliar, namun opsi rekonstruksi total membuat angka itu bisa berubah.
Sementara Pemkot Makassar sebelumnya telah mengajukan proposal gedung baru senilai Rp375 miliar dengan desain 10 lantai.
Gedung Baru Ditargetkan Lebih Modern dan Aman
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan, pemerintah pusat menunjukkan komitmen nyata mendukung percepatan pemulihan pascatragedi.
Ia berharap momentum rekonstruksi dimanfaatkan untuk menghadirkan gedung yang modern, aman, dan sesuai kaidah konstruksi terbaru.
“Mulai dari jalur evakuasi, material tahan api, hingga sistem pemadam kebakaran harus dimaksimalkan. Gedung ini tidak sekadar dipulihkan, tapi dibangun ulang agar lebih representatif untuk aktivitas pemerintahan,” kata Munafri.
Pemkot menargetkan rehabilitasi gedung tambahan selesai Desember 2025 sehingga awal 2026 sudah bisa difungsikan.
Sedangkan pembangunan gedung baru menunggu finalisasi evaluasi struktur dan pembiayaan dalam satu bulan ke depan.
“Insya Allah prosesnya bisa cepat, dengan dukungan penuh pemerintah pusat. Kami ingin gedung baru ini memberi rasa aman dan siap menghadapi risiko bencana di masa mendatang,” tutup Munafri.