banner DPRD Makassar 728x90
Berita

Demo Mahasiswa Papua di Makassar Ricuh Polisi Dilempari Batu

Avatar of Sulsel Times
13
×

Demo Mahasiswa Papua di Makassar Ricuh Polisi Dilempari Batu

Sebarkan artikel ini
Demo Mahasiswa Papua di Makassar Ricuh Polisi Dilempari Batu
Suasana demo mahasiswa Papua yang sempat ricuh di Makassar. Dok ist.
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar, Senin, 01/12/2025 — Demo mahasiswa Papua di Makassar sempat ricuh pada Senin, 01/12/2025, ketika sejumlah peserta aksi melempari aparat kepolisian dengan air mineral dalam kemasan dan batu di Jalan Lanto Daeng Pasewang.

Aksi yang diinisiasi Forum Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Peduli Rakyat Papua ini digelar untuk memperingati Deklarasi Kemerdekaan Bangsa Papua Barat 1 Desember sekaligus menyuarakan kritik terhadap kebijakan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tanah Papua.

banner DPRD Makassar 728x90
Ringkasnya…
  • Demo mahasiswa Papua di Makassar sempat ricuh namun cepat diredam
  • Polisi sempat dilempari air mineral kemasan dan batu tanpa melakukan serangan balasan
  • Aksi digelar Forum Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Peduli Rakyat Papua FSPM PRP dengan penanggung jawab Andarias 23
  • Unjuk rasa berlangsung di sekitar Asrama Mahasiswa Papua Jalan Lanto Daeng Pasewang Makassar pada Senin 01/12/2025 mulai sekitar pukul 08.00 Wita
  • Andarias menegaskan tuntutan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua sebagai solusi yang mereka nilai demokratis
Disclaimer: Ringkasan dibuat secara otomatis.

Aksi Mahasiswa Papua di Lanto Daeng Pasewang Sempat Memanas


Sejak pagi, sekitar pukul 08.00 Wita, puluhan mahasiswa Papua mulai berkumpul di depan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Makassar.

Mereka membentuk barisan di badan jalan dan secara bergantian menyampaikan orasi yang berisi kritik terhadap situasi politik dan keamanan di Tanah Papua.

Peserta aksi membawa atribut dan poster seruan solidaritas sambil terus mengajak pengendara yang melintas untuk memperhatikan isu yang mereka suarakan.

Selama beberapa jam pertama, demonstrasi berlangsung relatif tertib dengan pengawalan aparat kepolisian yang berjaga di beberapa titik jalan.

Situasi mulai berubah menjelang siang ketika koordinator lapangan meminta massa untuk mengakhiri aksi dan mundur dari badan jalan sekitar pukul 10.45 Wita.

Sebagian peserta aksi menolak permintaan tersebut dan memilih tetap bertahan di lokasi, sehingga terjadi ketegangan internal di antara barisan massa.

Dalam suasana yang memanas itu, beberapa orang tampak berusaha menerobos blokade aparat kepolisian yang berjaga di depan lokasi.

Dari rekaman video yang beredar, terlihat ada peserta aksi yang melemparkan air mineral dalam kemasan ke arah aparat, disusul lemparan batu dari kerumunan.

Polisi yang berjaga tetap bertahan di posisi mereka dan tidak merespons dengan tindakan balasan, sekaligus berupaya menenangkan situasi melalui pendekatan persuasif.

Koordinator dan penanggung jawab aksi kemudian bergerak ke tengah kerumunan untuk menenangkan peserta dan meminta mereka menghentikan pelemparan.

Beberapa menit kemudian, suasana perlahan kembali kondusif dan massa mulai kembali membentuk barisan.

Lalu lintas di kawasan Lanto Daeng Pasewang yang sempat terganggu karena kerumunan demonstran berangsur pulih seiring berakhirnya aksi.

Hingga berita ini disusun, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan maupun korban dari insiden pelemparan tersebut.

Tuntutan Demonstran Terkait Hak Rakyat Papua

Suasana Demo Mahasiswa Papua di Makassar Ricuh Polisi Dilempari Batu
Suasana demo mahasiswa Papua yang sempat ricuh di Makassar. Dok ist.

Penanggung jawab aksi, Andarias, yang berusia 23 tahun, menjelaskan bahwa demonstrasi ini mereka sebut sebagai ruang refleksi kritis terhadap situasi yang dialami masyarakat Papua.

Ia menilai berbagai kasus kekerasan dan pelanggaran hak yang diberitakan di wilayah Papua belum tersentuh secara menyeluruh oleh kebijakan negara.

“Ini hari refleksi kritis terhadap kondisi penindasan yang dialami rakyat Papua, yang menurut kami belum tersentuh secara substansi oleh negara,” kata Andarias, penanggung jawab aksi FSPM PRP, Senin, 01/12/2025.

Menurut Andarias, kehadiran aparat bersenjata dan pendekatan keamanan yang dinilai represif di sejumlah wilayah Papua menjadi salah satu alasan utama mereka terus turun ke jalan.

Ia menyebut aksi di Makassar ini sekaligus dimaknai sebagai pengingat terhadap Tri Komando Rakyat yang pernah disampaikan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, terkait wilayah Papua.

Dalam orasinya, Andarias menyebut bahwa deklarasi kemerdekaan bangsa Papua yang mereka peringati pada 1 Desember dipandang telah dianeksasi oleh Indonesia melalui kebijakan politik pada masa lalu.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa tuntutan yang mereka bawa saat ini berfokus pada upaya memperoleh ruang demokratis untuk menentukan masa depan rakyat Papua.

“Selama, menurut kami, Indonesia belum menyentuh akar persoalan di Tanah Papua dan masih mengedepankan pendekatan aparatur bersenjata serta penjara, kami akan terus menyuarakan tuntutan ini,” ujar Andarias.

Ia menambahkan bahwa bagi kelompoknya, hak menentukan nasib sendiri menjadi jalan yang mereka pandang sebagai opsi solusi demokratis bagi penyelesaian konflik berkepanjangan di Papua.

Dalam selebaran yang dibagikan kepada peserta dan warga sekitar, beberapa poin tuntutan mereka antara lain sebagai berikut.

  • Penghentian pendekatan yang dinilai represif di wilayah Papua.
  • Pembukaan dialog yang setara antara pemerintah dan perwakilan rakyat Papua.
  • Penghormatan terhadap hak-hak sipil, politik, dan ekonomi masyarakat Papua.

Pihak FSPM PRP menyatakan akan terus menggelar aksi serupa di berbagai kota, termasuk Makassar, selama tuntutan tersebut dirasa belum mendapat respons memadai dari pemerintah pusat.

Di sisi lain, aparat kepolisian menyatakan tetap mengedepankan langkah pengamanan yang humanis dan mengimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, untuk menyampaikan aspirasi sesuai aturan yang berlaku.

Hingga laporan ini ditayangkan, pernyataan resmi lebih lanjut dari pihak kepolisian dan pemerintah daerah terkait isi tuntutan massa masih dinantikan.

Penutupan akses jalan di sekitar asrama mahasiswa telah dibuka kembali, dan aktivitas warga di kawasan tersebut berangsur normal.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow
banner Pemerintah Kota Makassar 728x90
banner Dinas Penanaman Modal Makassar 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *