Sulseltimes.com Makassar, Selasa, 23 September 2025 — Ironis, kegiatan Ngopi Kamtibmas yang digelar Polrestabes Makassar untuk membahas keamanan di Kecamatan Tallo justru diwarnai bentrokan antarwarga.
- Bentrokan pecah di Tallo saat acara Ngopi Kamtibmas
- Seorang remaja perempuan 16 tahun terkena panah di leher
- Bentrok melibatkan warga Layang, Sapiria, Lembo, hingga lorong 148
- Terjadi Senin malam, 22 September 2025 di Jalan Kandea III
- “Acara belum selesai, terjadi lagi tawuran,” kata Kompol Syamsuardi
Peristiwa ini terjadi Senin malam, 22 September 2025, di Jalan Kandea III ketika acara masih berlangsung.
Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi mengungkapkan acara awalnya berjalan tertib.
Namun, suasana mendadak ricuh setelah muncul kabar seorang remaja perempuan berinisial NM (16), warga Lembo, terkena anak panah di bagian leher.
“Betul tadi malam kami sengaja melaksanakan Ngopi Kamtibmas di lokasi rawan tawuran dengan harapan bisa meredam, tapi sebelum selesai, bentrokan kembali pecah,” kata Kompol Syamsuardi, Selasa, 23/09/2025.
Polisi Turun Redam Bentrokan

Syamsuardi menjelaskan kabar mengenai korban panah langsung memicu situasi panas.
Suara petasan terdengar di beberapa titik, yang menurutnya sering menjadi tanda dimulainya perang antarwarga.
Masyarakat yang hadir sempat panik dan ingin membubarkan diri.
Polisi meminta mereka tetap tenang dan berjanji turun langsung ke lapangan untuk mengendalikan keadaan.
“Mereka panik, ingin bubar, tapi kami tahan agar tidak menambah kepanikan. Kami yang turun untuk meredam,” jelasnya.
Bentrokan tersebut melibatkan beberapa kelompok.
Awalnya warga Layang dan Sapiria, kemudian merembet ke Layang dengan Lembo, hingga akhirnya melibatkan Layang dan lorong 148.
Sementara itu, terkait informasi adanya korban laki-laki yang terkena panah di bagian mata, pihak kepolisian mengaku belum menerima laporan resmi.
Syamsuardi menegaskan, pihaknya masih menunggu data lebih lengkap dan akan menindaklanjuti kasus tersebut.
Namun, rentetan bentrokan ini kembali menunjukkan bahwa upaya meredam konflik di Tallo masih belum efektif.

















