banner DPRD Makassar 728x90
Hukum & PeristiwaBerita

Bentrokan Pecah di Tallo Saat Ngopi Kamtibmas Polrestabes Makassar

Avatar of Sulsel Times
20
×

Bentrokan Pecah di Tallo Saat Ngopi Kamtibmas Polrestabes Makassar

Sebarkan artikel ini
Kebakaran rumah saat bentrokan warga Tallo Makassar, 22 September 2025
Moment apart kepolisian mengamankan dengan kendaraan taktis perang antarwarga warga Tallo Makassar, 22 September 2025.
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar, Selasa, 23 September 2025 — Ironis, kegiatan Ngopi Kamtibmas yang digelar Polrestabes Makassar untuk membahas keamanan di Kecamatan Tallo justru diwarnai bentrokan antarwarga.

Ringkasnya…
  • Bentrokan pecah di Tallo saat acara Ngopi Kamtibmas
  • Seorang remaja perempuan 16 tahun terkena panah di leher
  • Bentrok melibatkan warga Layang, Sapiria, Lembo, hingga lorong 148
  • Terjadi Senin malam, 22 September 2025 di Jalan Kandea III
  • “Acara belum selesai, terjadi lagi tawuran,” kata Kompol Syamsuardi
Disclaimer: Ringkasan dibuat secara otomatis.

Peristiwa ini terjadi Senin malam, 22 September 2025, di Jalan Kandea III ketika acara masih berlangsung.

banner DPRD Makassar 728x90

Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi mengungkapkan acara awalnya berjalan tertib.

Namun, suasana mendadak ricuh setelah muncul kabar seorang remaja perempuan berinisial NM (16), warga Lembo, terkena anak panah di bagian leher.

“Betul tadi malam kami sengaja melaksanakan Ngopi Kamtibmas di lokasi rawan tawuran dengan harapan bisa meredam, tapi sebelum selesai, bentrokan kembali pecah,” kata Kompol Syamsuardi, Selasa, 23/09/2025.

Polisi Turun Redam Bentrokan

Kebakaran rumah saat bentrokan warga Tallo Makassar, 22 September 2025
Moment apart kepolisian mengamankan dengan kendaraan taktis perang antarwarga warga Tallo Makassar, 22 September 2025.

Syamsuardi menjelaskan kabar mengenai korban panah langsung memicu situasi panas.

Suara petasan terdengar di beberapa titik, yang menurutnya sering menjadi tanda dimulainya perang antarwarga.

Masyarakat yang hadir sempat panik dan ingin membubarkan diri.

Polisi meminta mereka tetap tenang dan berjanji turun langsung ke lapangan untuk mengendalikan keadaan.

“Mereka panik, ingin bubar, tapi kami tahan agar tidak menambah kepanikan. Kami yang turun untuk meredam,” jelasnya.

Bentrokan tersebut melibatkan beberapa kelompok.

Awalnya warga Layang dan Sapiria, kemudian merembet ke Layang dengan Lembo, hingga akhirnya melibatkan Layang dan lorong 148.

Sementara itu, terkait informasi adanya korban laki-laki yang terkena panah di bagian mata, pihak kepolisian mengaku belum menerima laporan resmi.

Syamsuardi menegaskan, pihaknya masih menunggu data lebih lengkap dan akan menindaklanjuti kasus tersebut.

Namun, rentetan bentrokan ini kembali menunjukkan bahwa upaya meredam konflik di Tallo masih belum efektif.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow
banner Pemerintah Kota Makassar 728x90
banner Dinas Penanaman Modal Makassar 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *