Sulseltimes.com Parepare, 13 Desember 2024 – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pelabuhan Nusantara Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mengalami lonjakan kedatangan penumpang.
Dalam dua hari terakhir, sekitar 6.000 penumpang tiba di pelabuhan tersebut menggunakan enam kapal yang datang dari Malaysia dan Kalimantan. Lonjakan jumlah penumpang ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya arus liburan akhir tahun.
Peningkatan Penumpang Mencapai 30% dari Hari Biasa
Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Parepare, Shaiful Horry, mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah penumpang ini mencapai sekitar 30 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa.
“Dalam dua hari ini, kita kedatangan sekitar 6.000 penumpang. Ribuan penumpang itu datang menggunakan enam kapal dari Malaysia dan Kalimantan,” ungkapnya dalam pernyataan kepada wartawan pada Kamis, 12 Desember 2024.
Salah satu kapal yang tiba, KM Catelya Ekspres, membawa lebih dari 1.300 penumpang. Menurut Shaiful, lonjakan penumpang pada kapal ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan jumlah penumpang pada hari-hari biasa.
“Hari ini kami menerima kedatangan KM Catelya Ekspres dengan membawa 1.300 penumpang. Ini lebih banyak dari biasanya, dan diprediksi lonjakan penumpang ini akan terus terjadi hingga Nataru,” jelasnya lebih lanjut.
Baca Juga: Dishub Sulsel Prediksi 3,7 Juta Warga Mudik Libur Nataru, Ini Titik Macet dan Antisipasinya
Pemeriksaan Keamanan dan Keselamatan Kapal
Untuk memastikan keselamatan penumpang, pihak KSOP Parepare telah melakukan pemeriksaan keselamatan atau “ram cek” terhadap puluhan kapal yang melayani rute Parepare-Kalimantan.
Shaiful Horry menegaskan bahwa kapal-kapal yang beroperasi di rute tersebut telah dinyatakan layak berlayar dengan aman. “Setelah kami melakukan pemeriksaan, kami pastikan bahwa kapal-kapal yang beroperasi aman dan siap mengangkut penumpang dengan lancar selama liburan ini,” tambahnya.
Keluhan Penumpang Tentang Kepadatan dan Cuaca Buruk
Meski begitu, di balik lonjakan penumpang yang signifikan, beberapa penumpang mengungkapkan keluhan terkait kenyamanan selama perjalanan.
Salah satunya adalah Baharuddin, seorang penumpang asal Samarinda, Kalimantan Timur, yang dalam perjalanannya menggunakan KM Catelya Ekspres. Menurut Baharuddin, kondisi di dalam kapal sangat padat dan tidak nyaman.
“Di atas kapal, penumpang mulai berdesakan. Saya bahkan harus duduk melantai di selasar kapal, meskipun saya membeli tiket dengan harga yang sama seperti penumpang lainnya,” ujarnya.
Selain kepadatan, Baharuddin juga mengungkapkan bahwa cuaca buruk selama perjalanan turut memperburuk kenyamanan. “Cuaca sangat buruk. Ombak tinggi dan angin kencang membuat kapal terasa bergoyang.
Kami semua merasa tidak nyaman selama perjalanan,” keluhnya. Meskipun demikian, Baharuddin mengaku memahami kondisi tersebut mengingat lonjakan penumpang yang tinggi pada periode liburan seperti ini.
Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang Melanda Sulawesi Selatan, BMKG Sulsel Beri Peringatan Serius 4 Daerah Ini!
Pihak Berwenang Terus Berupaya Memastikan Keamanan dan Kenyamanan Penumpang
Dengan meningkatnya jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Parepare, pihak berwenang terus berupaya untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para penumpang.
Pemeriksaan terhadap kapal, serta pengawasan ketat terhadap aktivitas di pelabuhan, menjadi prioritas utama untuk menghadapi lonjakan arus penumpang.
Selain itu, petugas KSOP Parepare juga telah mengingatkan penumpang untuk selalu mengikuti protokol keselamatan selama berada di pelabuhan maupun dalam perjalanan laut.
“Kami terus mengingatkan penumpang agar tetap waspada dan mengikuti petunjuk keselamatan yang ada, baik di pelabuhan maupun selama perjalanan di atas kapal,” tandas Shaiful.
Dengan lonjakan kedatangan 6.000 penumpang dalam dua hari terakhir, Pelabuhan Nusantara Parepare menjadi titik fokus arus mudik dan liburan menjelang Natal dan Tahun Baru.
Sementara pihak berwenang berupaya maksimal untuk menjamin keamanan dan kenyamanan perjalanan, para penumpang diingatkan untuk tetap waspada terhadap cuaca buruk dan kepadatan di dalam kapal.
Kondisi ini diharapkan dapat teratasi seiring dengan upaya kolaboratif antara pihak pelabuhan dan operator kapal dalam memfasilitasi perjalanan yang aman bagi ribuan penumpang.