Sulseltimes.com Makassar — Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompaen Jeneberang telah mengeluarkan peringatan penting terkait kondisi Bendungan Bili-Bili yang terletak di Kabupaten Gowa.
Berdasarkan pengamatan pada tanggal 11 Januari 2025, pukul 13:45 WITA, elevasi air bendungan tercatat mencapai 99,77 mdpl (meter di atas permukaan laut) dengan volume air sebesar 263,61 juta meter kubik.
Ini menunjukkan kondisi yang melampaui batas elevasi normal yang diperkirakan sebesar 99,50 mdpl (dengan volume air 243,84 juta meter kubik).
Kondisi Elevasi Bendungan Bili-Bili

Pada 11 Januari 2025, ketinggian air di Bendungan Bili-Bili mengalami kenaikan signifikan, melampaui batas elevasi normal. Berikut adalah rincian elevasi yang tercatat pada saat itu:
- Elevasi Normal: 99,50 mdpl (volume air 243,84 juta m³)
- Elevasi Waspada: 101,70 mdpl (volume air 277,18 juta m³)
- Elevasi Siaga: 102,60 mdpl (volume air 290,82 juta m³)
- Elevasi Awas: 103,30 mdpl (volume air 296,88 juta m³)
Pencatatan tersebut menunjukkan adanya kenaikan signifikan yang mengindikasikan potensi risiko jika tidak dilakukan tindakan mitigasi dengan cepat.
Langkah-Langkah Pengurangan Volume Air
Pihak terkait dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompaen Jeneberang menyatakan bahwa untuk mengatasi kenaikan volume air, mereka akan membuka pintu pelimpah bendungan.
Total debit air yang akan dialirkan ke sungai diperkirakan mencapai 475,22 m³/detik. Selain itu, debit dari Sungai Jenelata juga mengalami peningkatan signifikan akibat curah hujan tinggi di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk dilakukan pengendalian terhadap volume air untuk mencegah bencana lebih lanjut.
Imbauan kepada Masyarakat
Sehubungan dengan kondisi yang meningkat tersebut, Pemerintah meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menghentikan kegiatan penyebrangan sungai, penanaman, serta kegiatan memancing ikan di hilir Bendungan Bili-Bili (Hilir Sungai Jeneberang).
Hal ini penting guna menghindari risiko yang ditimbulkan oleh potensi banjir atau arus air yang kencang.
Tindakan Lebih Lanjut
Kementerian Pekerjaan Umum bersama BPBD Sulawesi Selatan dan instansi terkait terus memantau situasi di lokasi dan siap mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan keselamatan masyarakat.
Pemerintah juga akan melakukan pemantauan terus-menerus terhadap perubahan kondisi elevasi dan volume air, serta memberikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat jika diperlukan.
Pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompaen Jeneberang mengingatkan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan bersama.
Semoga upaya mitigasi yang dilakukan dapat mengurangi potensi risiko bencana dan memastikan keamanan masyarakat sekitar.