Sulseltimes.com Gowa, 29 Agustus 2025 – Sebuah video memperlihatkan pelajar SMK berinisial MI, lima belas tahun, kejang dan kritis setelah dikeroyok sejumlah pelajar SMA di Gowa.
Polisi menyebut tiga terduga pelaku telah diamankan dan dugaan awal menyatakan korban salah sasaran buntut perselisihan antarpelajar.
Korban dirawat intensif di IGD RSUD Syekh Yusuf Gowa. Kasus ditangani Satreskrim Polres Gowa dan akan dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan untuk pencegahan.
- Video pengeroyokan pelajar di Gowa viral
- Korban MI (15) kritis dan dirawat di IGD RSUD Syekh Yusuf
- Polisi amankan tiga terduga pelaku, penyelidikan berlanjut
- Dugaan awal: korban salah sasaran akibat dendam antarpelajar
- Polres Gowa koordinasi dengan sekolah dan Dinas Pendidikan
Kronologi singkat dan kondisi korban
Rekaman yang beredar menampilkan MI berboncengan motor lalu dihadang sekelompok pelajar.
Korban dipukul menggunakan helm dan diinjak hingga tak sadarkan diri di tepi jalan. Warga membubarkan kerumunan dan melapor ke polisi.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bachtiar, mengatakan, “Iya tiga pelaku sudah kita amankan dan masih dalam pendalaman,” Jumat, 29 Agustus.
Ia menambahkan, “Korban ini bukan target utama. Tapi, mereka bertemu di jalan dan langsung dikeroyok.”
MI kini menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Syekh Yusuf Gowa akibat luka yang dinilai cukup parah oleh tenaga medis.
Dugaan motif sementara berkaitan perselisihan antarpelajar dua sekolah berbeda.
Polisi menyatakan akan menggandeng pihak sekolah SMA–SMK dan Dinas Pendidikan untuk mencegah kejadian serupa, termasuk patroli jam pulang sekolah, edukasi anti-kekerasan, serta pendampingan konseling remaja.
Satreskrim Polres Gowa melakukan penyelidikan lanjutan, memeriksa saksi dan mengamankan barang bukti termasuk rekaman video.
“Kami akan berkoordinasi dengan sekolah SMA–SMK dan Dinas Pendidikan untuk mencegah kejadian ini terulang,” ujar AKP Bachtiar.
Polres mendorong orang tua, guru, dan pengelola sekolah proaktif melaporkan potensi tawuran, serta memperkuat komunikasi lintas sekolah, pengawasan titik rawan, dan pembinaan siswa.
Kasus pengeroyokan pelajar di Gowa menunjukkan urgensi pencegahan kekerasan remaja melalui kolaborasi polisi–sekolah–orang tua. Tiga terduga pelaku telah diamankan, korban masih dirawat intensif, dan koordinasi lintas lembaga ditempuh untuk memutus siklus tawuran.