Sulseltimes.com Jakarta, Minggu 14 September 2025 — Video Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Kabinet Merah Putih tayang di layar bioskop sebelum pemutaran film utama.
- Video Presiden Prabowo Subianto tayang di bioskop
- Capaian program: MBG, Koperasi Desa, Indonesia Emas 2045
- Istana, Hasan Nasbi & Prasetyo Hadi jelaskan
- Minggu, 14 September 2025 di Jakarta
- Penayangan untuk sosialisasi, bukan politik praktis
Tayangan tersebut menampilkan capaian program seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, hingga visi Indonesia Emas 2045.
Publik pun ramai membicarakannya di media sosial, sebagian merasa terganggu, sementara lainnya menilai sebagai hal wajar.
“Kalau pesan komersial saja boleh, kenapa pesan dari pemerintah dan presiden nggak boleh?” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, Minggu (14/9/2025).
Istana Tegaskan Bioskop sebagai Ruang Publik

Video berdurasi singkat itu menampilkan Prabowo Subianto menyampaikan target pemerintah menghapus kemiskinan serta capaian beras nasional 21,7 juta ton hingga Agustus 2025, 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang beroperasi, 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih, dan 100 Sekolah Rakyat.
Tayangan ini viral setelah dibagikan akun X hingga Instagram dan TikTok.
Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menilai penggunaan layar bioskop setara dengan televisi dan media luar ruang.
“Pemerintah mau sosialisasi ke seluruh rakyat Indonesia tentang apa yang dikerjakan agar masyarakat paham,” ujarnya, Minggu (14/9/2025).
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menambahkan, penyampaian pesan di ruang publik merupakan hal lumrah selama tidak mengganggu kenyamanan.
Reaksi Penonton dan Penjelasan Bioskop
Banyak penonton menyampaikan kekecewaan karena suasana hiburan di bioskop berubah menjadi sarat muatan politik.
Iccank, penggemar film, menilai mood menonton jadi terganggu.
“Kita kesini untuk refreshing, bukan mau nonton video politik. Itu merusak pengalaman bersinema,” katanya, Minggu (14/9/2025).
Namun, sebagian warganet melihatnya sebagai promosi biasa seperti iklan komersial.
Sementara itu, jaringan bioskop CGV menegaskan pihaknya tidak menayangkan video pemerintah sebagaimana viral di media sosial.
Fenomena ini menunjukkan strategi pemerintah memanfaatkan ruang publik non-tradisional untuk sosialisasi program.
Meski menuai pro dan kontra, Istana menegaskan tujuan penayangan video Prabowo Subianto di bioskop adalah sosialisasi capaian dan program pemerintah, bukan politik praktis.


















