SULSELTIMES, MAKASSAR — Hasil survei yang digelar PT.PEDOMAN SUARA INDONESIA (PSI) menunjukkan, elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Parepare Dr.Hj.Erna Rasyid Taufan-H.Rahmat Sjamsu Alam, SH, dengan H. Tasming Hamid, SE.,MH – Hermanto, terpaut selisih 4,9%.
Direktur Riset PT.PEDOMAN SUARA INDONESIA (PSI) Muhammad Fahmi S.Ip, M.Si ” Menjelaskan bahwa angka tersebut berdasarkan penarikan sampel menggunakan multistage random sampling dengan melibatkan 660 responden.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spotcheck). Alhasil, dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
“Reseponden memiliki toleransi kesalahan atau Margin of Error sekitar +3,2% pada tingkat kepercayaan 95,0%.
Pengumpulan data dilakukan pada 20 November hingga 23 November 2024,” jelas Muhammad Fahmi, Sabtu (23/11/2024)
Muhammad Fahmi memaparkan tingkat elektabilitas empat pasangan calon. Di mana elektabilitas Dr.Hj.Erna Rasyid Taufan- H.Rahmat Sjamsu Alam, SH (ERAT BERSALAM) mencapai 38,18% dan pasangan H.Tasming Hamid,SE.,MH-Hermanto P (TSM-MO) 31,64%.
Kemudian untuk elektabilitas pasangan Muhammad Zaini-Bakhtiar Tijjang sekitar 18,30% dan Andi Nurhaldin Nurdin Halid-Taqyuddin Djabbar 6,21%, sementara pemilih tidak tau/tidak jawab/rahasia mencapai angka 5,67%.
Selanjutnya popularitas dan akseptabilitas empat pasangan calon. Pasangan Dr.Hj.Erna Rasyid Taufan-H.Rahmat Sjamsu Alam popularitasnya mencapai 98,44% sementara akseptabilitasnya 83,41%.
Kemudian popularitas H.Tasming Hamid-Hermanto berada pada angka 98,11% dan akseptabilitasnya 88,12%. Popularitas Muhammad Zaini-Bakhtiar Tijjang 89,14% dan akseptabilitasnya 64,60%. Pasangan Andi Nurhaldin Halid-Taqyuddin Djabbar 86,22% dan 56,20%.
“Kalau dari segi strong voters terjadi selisih 1,5%. Di mana, ERAT BERSALAM 28,17% dan TSM-MO di angka 25,51%. Empat hari menjelang pencoblosan, dua pasangan ini memang agak ketat. Meski selisih elektabilitas berada pada angka 4,9%,” Muhammad Fahmi.
Menurut Muhammad Fahmi,semua faktor didominasi ERAT BERSALAM sehingga trennya tidak bisa dibendung. Sementara TSM-MO tampak kalah dari pertarungan isu dan figur dalam satu bulan terakhir.
“Kelihatannya TSM dengan segala timnya terlena dengan elektabilitas yang tinggi sejak awal. Padahal kalau tinggi di awal itu bahaya, bisa membuat orang terlena. Sementara ERAT BERSALAM malah terus bekerja dan mengejar. Apalagi sudah dirasakan hasil kerjanya,” tutup Muhammad Fahmi.