Sulsel Times, 8 Januari 2025 – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa produksi beras nasional pada tahun 2025 akan mencukupi kebutuhan masyarakat, sehingga kekhawatiran mengenai defisit produksi tidak beralasan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Januari dan Februari 2025 diproyeksikan meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pemerintah menargetkan produksi padi nasional mencapai 32 juta ton pada tahun 2025, meningkat dari estimasi produksi tahun 2024 yang sebesar 30,34 juta ton.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 triliun guna pembangunan dan revitalisasi jaringan irigasi pertanian di seluruh Indonesia.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian, terutama di daerah sentra produksi beras.
Selain itu, ketersediaan pupuk bersubsidi dipastikan aman sepanjang tahun 2025.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 644 Tahun 2024, alokasi pupuk bersubsidi ditetapkan sebesar 9,55 juta ton dengan total anggaran mencapai Rp46,8 triliun.
Pemerintah juga telah menyederhanakan mekanisme penyaluran pupuk subsidi, sehingga petani dapat menebus pupuk bersubsidi secara langsung mulai 1 Januari 2025.
Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini berada pada level tertinggi dalam lima tahun terakhir, yaitu 2 juta ton, yang disimpan di gudang-gudang Perum Bulog.
Dengan cadangan yang melimpah dan produksi yang terus meningkat, pemerintah memutuskan untuk menghentikan impor beras pada tahun 2025.
Kebijakan ini sejalan dengan upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Presiden Prabowo Subianto juga telah menetapkan kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram, efektif mulai 15 Januari 2025.
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta memastikan harga yang adil di tingkat produsen.
Kementan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak berdasar terkait potensi defisit beras.
Pemerintah terus berupaya memastikan ketahanan pangan nasional berjalan dengan baik dan berkelanjutan melalui berbagai program dan kebijakan strategis di sektor pertanian.