Sulseltimes.com Makassar – Rumor mengenai perlakuan khusus terhadap Mira Hayati, tersangka utama dalam kasus peredaran kosmetik berbahaya, ditanggapi tegas oleh pihak Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar.
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Andi Erdiyangsah Bahar, menegaskan bahwa tidak ada perlakuan khusus bagi Mira Hayati maupun dua tersangka lainnya, Mustadir Daeng Sila dan Agus Salim.
“Tidak ada tahanan yang mendapatkan perlakuan spesial di Rutan Kelas I Makassar. Semua diperlakukan sama sesuai dengan prosedur yang berlaku”, ujar Andi Ersiyangsah Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan.
Lebih lanjut Andi menegaskan, “Tugas kami adalah memastikan seluruh tahanan dalam kondisi sehat agar bisa menjalani proses peradilan dengan baik,” kata Andi Erdiyangsah dalam keterangannya, Sabtu (15/2).
Rumor Soal Kebebasan Keluar Masuk Rutan

Isu yang beredar menyebutkan bahwa Mira Hayati sering keluar masuk Rutan dengan alasan kesehatan, yang memunculkan dugaan bahwa ia mendapat perlakuan khusus.
Selain itu, dua tersangka lainnya, Mustadir Daeng Sila dan Agus Salim, juga dikabarkan mendapatkan fasilitas khusus di dalam Rutan.
Menanggapi kabar ini, Andi Erdiyangsah dengan tegas membantahnya.
Ia menjelaskan bahwa keluarnya Mira Hayati dari Rutan bukan karena keistimewaan, melainkan murni alasan medis atas rekomendasi dokter.
“Kami hanya memastikan tahanan mendapatkan perawatan yang sesuai. Mira Hayati dirujuk ke RS Wahidin karena kondisinya membutuhkan penanganan lebih lanjut, bukan karena perlakuan khusus,” tegasnya.
Alasan Medis yang Jelas
Dokter Klinik DR. Sahardjo Rutan Kelas I Makassar, dr. St Wahida Jalil, juga mengonfirmasi bahwa Mira Hayati memang membutuhkan perawatan medis lanjutan.
“Pasien memiliki riwayat hipertensi, preeklamsia, dan gawat janin. Setelah observasi selama 24 jam, kami menyimpulkan bahwa ia membutuhkan perawatan di rumah sakit karena tensinya tidak stabil, mengalami diare, sesak napas, dan pembengkakan pada kaki,” jelas dr. Wahida.
Ia menegaskan bahwa keputusan merujuk Mira Hayati ke RSUP Wahidin Sudirohusodo didasarkan pada pertimbangan medis, bukan perlakuan istimewa.
Status Sebagai Tahanan Titipan Kejaksaan
Selain itu, Mira Hayati bukan sepenuhnya berada di bawah kewenangan Rutan Kelas I Makassar, melainkan tahanan titipan Kejaksaan.
Oleh karena itu, setiap izin keluar dari Rutan harus mendapatkan persetujuan dan pengawalan resmi dari pihak Kejaksaan.
“Yang bersangkutan keluar dari Rutan demi mendapatkan fasilitas kesehatan khusus di RS Wahidin adalah tidak benar. Semua tahanan yang membutuhkan perawatan medis harus melalui prosedur yang sama, dengan pengawasan dari pihak yang berwenang,” papar Andi Erdiyangsah.
Kondisi Rutan yang Kelebihan Kapasitas
Lebih lanjut, pihak Rutan menegaskan bahwa tidak ada fasilitas spesial bagi tahanan mana pun.
Dengan kapasitas ideal hanya 1.000 orang, saat ini Rutan Kelas I Makassar telah menampung lebih dari 2.225 tahanan dan warga binaan.
“Salah satu contoh kondisi di Rutan adalah sel masa pengenalan lingkungan (Mapenaling) yang seharusnya hanya dihuni tiga orang, sekarang dihuni hingga 15 orang.
Jadi, tidak ada yang mendapatkan fasilitas khusus, semua tahanan mengalami kondisi yang sama,” kata Andi Erdiyangsah.
Komitmen Transparansi Pihak Rutan
Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadikusumah, juga menegaskan bahwa pihaknya menjalankan tugas sesuai dengan regulasi yang berlaku dan tidak memberikan perlakuan spesial kepada siapa pun, termasuk tahanan kasus yang sedang viral.
“Kami tidak akan memberikan perlakuan khusus kepada siapa pun, apalagi bagi tahanan kasus yang sedang menjadi sorotan. Rutan hanya menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegas Jayadikusumah.
Dengan adanya klarifikasi ini, pihak Rutan berharap masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan tidak terpengaruh oleh spekulasi yang berkembang di media sosial.
Mereka juga menegaskan komitmen untuk menjalankan tugas dengan transparansi dan akuntabilitas, tanpa membeda-bedakan satu tahanan dengan tahanan lainnya.
Rumor bahwa Mira Hayati mendapatkan perlakuan istimewa di Rutan Kelas I Makassar telah dibantah oleh pihak Rutan dan tenaga medis.
Keluar masuknya Mira Hayati dari Rutan murni karena alasan kesehatan dan telah melalui prosedur resmi.
Pihak Rutan memastikan tidak ada fasilitas khusus bagi tahanan mana pun, termasuk Mira Hayati, Mustadir Daeng Sila, dan Agus Salim.