Sulseltimes.com Makassar, Minggu 05/10/2025 — Tim PKM-RE Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin meracik “smart pH-responsive mucoadhesive hydrogel” berbasis kitosan dan alginat untuk menghantarkan eugenol dari ekstrak cengkeh langsung ke area serviks.
Riset tim Cervicloves yang diketuai Siti Nur Jannah bersama Anugrah Putri Ramadhani, Miftahul Khair, dan Zahiyyah Salsabillah dengan pembimbing Afdil Viqar Viqhi, S.Si., M.Si., Apt., menargetkan terapi lokal yang lebih selektif dan minim efek samping.
“Kami memformulasikan ekstrak cengkeh dalam bentuk smart pH-responsive mucoadhesive yang akan berubah menjadi gel pada pH kanker serviks,” kata Siti Nur Jannah, Ketua Tim Cervicloves, Minggu, 05/10/2025.
- Inovasi hydrogel pH-responsif untuk terapi kanker serviks
- Menghantarkan eugenol ekstrak cengkeh secara lokal
- Tim Cervicloves Fakultas Farmasi Unhas
- Rilis di Makassar Minggu 05/10/2025
- “Gel aktif pada pH serviks,” ujar Siti Nur Jannah
Inovasi, Bahan, dan Alasan Ilmiah
Cervical cancer atau kanker serviks masih menjadi ancaman besar bagi perempuan.
Terapi standar kemoterapi seperti cisplatin dan karboplatin memang menekan pertumbuhan sel ganas, namun efek samping pada sel normal dan distribusi obat yang kurang tepat sasaran kerap menjadi kendala.
Tim Cervicloves menawarkan rute lokal dengan sistem hidrogel yang menempel pada mukosa sehingga bahan aktif berada di tempat yang dibutuhkan lebih lama.
Bahan aktifnya adalah eugenol dari Syzygium aromaticum atau cengkeh.
Senyawa ini diketahui memicu pembentukan oksigen reaktif yang menekan degradasi protein pengendali siklus sel p53 dan mendorong apoptosis sel kanker.
Secara oral, eugenol cepat dimetabolisme sehingga bioavailabilitas rendah.
Dengan hidrogel mukoadesif, eugenol dikemas di matriks kitosan–alginat yang responsif pH agar pelepasan berlangsung terarah pada lingkungan serviks.
Hidrogel yang menempel di jaringan target memberi beberapa keuntungan. Dosis dapat ditekan karena obat bekerja lokal.
Risiko toksisitas sistemik ikut turun. Respons pH membantu gel mengeras saat berada di lingkungan serviks yang asam sehingga retensi dan pelepasan obat menjadi lebih terukur.
Data Kasus dan Rencana Hilirisasi
Secara global, kanker serviks menempati peringkat keempat kanker pada perempuan.
Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan sekitar 660 ribu kasus baru dan 350 ribu kematian pada 2022.
Di Indonesia, kanker serviks berada di peringkat kedua kasus kanker pada 2023 dengan sekitar 36 ribu kasus baru dan 21 ribu kematian per tahun.
Angka ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan terapi yang lebih efektif sekaligus aman bagi pasien.
Tim menyampaikan riset yang dijalankan berpeluang didaftarkan sebagai kekayaan intelektual.
Respons publik di media sosial juga tinggi, menandakan kebutuhan informasi dan harapan terhadap solusi terapi yang lebih baik.
Langkah berikutnya mencakup pengujian lanjutan untuk memastikan keamanan, stabilitas, dan efektivitas, serta penjajakan mitra riset dan industri untuk pengembangan skala produksi.
Pada akhirnya, inovasi ini bukan hanya capaian akademik.
Inisiatif hydrogel pH-responsif membuka jalan menuju terapi yang lebih ramah pasien dan sejalan dengan upaya menekan beban kanker serviks di Indonesia.
