Sulseltimes.com Makassar – Skandal perselingkuhan yang melibatkan Letnan Kolonel (Letkol) Inf Lizardo Gumay, mantan Komandan Distrik Militer (Dandim) 1408/Makassar, terus menjadi sorotan publik. Informasi terbaru mengungkap identitas wanita yang diduga menjadi selingkuhannya, yaitu istri dari seorang dokter ternama di Makassar.
Wanita tersebut diketahui berinisial A, berusia sekitar 35 tahun, dan berprofesi sebagai pengusaha di bidang kecantikan. Ia memiliki klinik kecantikan yang cukup populer di Makassar dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. A dikenal sebagai sosok yang ramah dan memiliki jaringan luas di kalangan sosialita kota tersebut.
Menurut sumber terpercaya, hubungan antara Letkol Inf Lizardo Gumay dan A bermula pada awal tahun 2024. Keduanya sering terlihat bersama dalam berbagai acara sosial dan bisnis. Kedekatan mereka mulai menimbulkan kecurigaan di kalangan rekan dan keluarga.
Baca Juga: Mengenal Letkol Inf Lizardo Gumay: Jejak Karier dan Prestasi di Dunia Militer
Puncaknya, pada Oktober 2024, suami A, yang berprofesi sebagai dokter spesialis di salah satu rumah sakit ternama di Makassar, mendapatkan bukti kuat mengenai perselingkuhan tersebut.
Setelah bukti perselingkuhan terungkap, Letkol Inf Lizardo Gumay dicopot dari jabatannya sebagai Dandim 1408/Makassar pada 14 November 2024. Ia kemudian dipindahkan menjadi Staf Khusus Pangdam XIV/Hasanuddin. Pencopotan ini menandai akhir dari karier militernya yang sebelumnya cemerlang.
Kasus ini menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat. Banyak pihak menyayangkan tindakan Lizardo yang dianggap mencoreng nama baik institusi TNI. Pihak TNI sendiri menegaskan komitmennya untuk menegakkan disiplin dan etika di lingkungan militer, serta tidak akan mentolerir pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya.
Baca Juga: Letkol Inf Lizardo Gumay Dicopot dari Jabatan Dandim Makassar Akibat Dugaan Perselingkuhan
Suami A dikabarkan telah mengajukan gugatan cerai dan menuntut hak asuh atas anak-anak mereka. Proses mediasi antara kedua belah pihak sedang berlangsung, dengan melibatkan tokoh masyarakat dan keluarga besar. Sementara itu, A memilih untuk tidak memberikan komentar kepada media dan menutup diri dari publik.
Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menjaga integritas dan etika dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Institusi TNI diharapkan terus berkomitmen dalam menegakkan disiplin dan menjaga nama baik sebagai garda terdepan pertahanan negara.