Berita

Bentrokan Demonstrasi di UMI Makassar Seorang Warga Terkena Anak Panah Polisi Amankan 17 Demonstran

Avatar of sulseltimes
9
×

Bentrokan Demonstrasi di UMI Makassar Seorang Warga Terkena Anak Panah Polisi Amankan 17 Demonstran

Sebarkan artikel ini
Bentrokan Demonstrasi di UMI Makassar Seorang Warga Terkena Anak Panah Polisi Amankan 17 Demonstran
Suasana bentrokan demo mahasiswa UMI Makassar
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Sulseltimes.com Makassar – Aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar pada Senin (25/02) berujung ricuh, mengakibatkan seorang warga terluka akibat terkena anak panah di kepala.

Insiden ini juga menyebabkan 17 demonstran diamankan oleh pihak kepolisian.

Kericuhan bermula ketika massa aksi memblokade Jalan Urip Sumoharjo selama hampir lima jam, dimulai sejak pukul 17.00 WITA.

Bentrokan Demonstrasi di UMI Makassar Seorang Warga Terkena Anak Panah Polisi Amankan 17 Demonstran
Suasana bentrokan demo mahasiswa UMI Makassar

Para demonstran membakar ban serta menempatkan batu besar dan bambu di tengah jalan, menghalangi arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan panjang.

Hingga pukul 22.00 WITA, akses jalan masih tertutup, mendorong aparat kepolisian untuk mengambil tindakan tegas dengan membubarkan massa secara paksa.

Namun, upaya ini mendapat perlawanan dari demonstran yang melempari petugas dengan batu dan anak panah.

Polisi pun menembakkan gas air mata guna memukul mundur massa ke dalam area kampus.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengonfirmasi penangkapan 17 orang terkait insiden tersebut.

“Sebanyak 11 mahasiswa, 2 pelajar, 3 masyarakat sipil, dan satu orang yang tidak bersekolah (tidak lulus SD) telah kami amankan,” ujar Arya dalam keterangan tertulis pada Selasa (25/02).

Selain itu, seorang warga menjadi korban dalam bentrokan ini setelah terkena anak panah di bagian kepala dan segera dilarikan ke rumah sakit oleh petugas.

“Satu orang warga terkena anak panah dan dibawa ke rumah sakit oleh anggota,” tambah Arya.

Situasi semakin memanas ketika massa aksi terus melakukan perlawanan dengan melempari petugas menggunakan batu dan anak panah.

Hal ini memaksa polisi untuk memasuki area kampus dan menangkap sejumlah demonstran yang terlibat dalam kericuhan tersebut.

Aksi demonstrasi “Indonesia Gelap” ini merupakan bagian dari rangkaian protes yang terjadi di berbagai daerah, menyoroti berbagai isu sosial dan ekonomi yang dianggap merugikan masyarakat.

Namun, tindakan anarkis seperti pemblokiran jalan dan penyerangan terhadap petugas serta warga sipil justru menimbulkan keresahan dan dampak negatif bagi masyarakat luas.

Pihak kepolisian mengimbau agar aksi unjuk rasa dilakukan dengan damai dan tidak mengganggu ketertiban umum.

“Kami menghormati hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat, namun harus dilakukan sesuai dengan aturan dan tidak merugikan orang lain,” tegas Arya.

Hingga saat ini, situasi di sekitar Kampus UMI Makassar berangsur kondusif, meskipun aparat kepolisian masih berjaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi susulan.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *