Sulseltimes.com Sulawesi Tengah — Sebanyak tujuh tahanan di bawah pengawasan Polres Parigi Moutong Sulawesi Tengah (Sulteng), kabur dari ruang tahanan pada Jumat pagi 31 Januari 2025, pukul 05.20 WITA.
Kejadian ini memicu operasi pengejaran intensif yang berhasil mengamankan kembali seluruh pelarian dalam waktu kurang dari 24 jam.
Enam tahanan ditembak petugas saat berusaha melarikan diri, sementara satu lainnya menyerahkan diri setelah tekanan operasi dari kepolisian setempat.
Kronologi Pelarian

Berdasarkan laporan resmi Kasi Humas Polres Parigi Moutong, Iptu Sumarlin, para tahanan memanfaatkan momen pengiriman rantang makanan oleh petugas untuk menerobos pintu tahanan. “Mereka melarikan diri saat petugas sedang memberikan makanan,” jelas Sumarlin kepada awak media.
Video pengawasan yang beredar dan viral di sosial media memperlihatkan detik-detik pelarian tersebut, di mana ketujuh tahanan secara koordinatif mendorong pintu dan kabur ke arah luar kompleks kepolisian.
Identitas tahanan yang kabur terdiri dari enam orang tersangka narkoba (berinisial CL, SP, AL, MT, WL, MG) dan satu tersangka pencurian (FA). Seluruhnya telah menjalani proses hukum dan ditahan sejak akhir 2024.
Operasi Penangkapan
Polres Parigi Moutong langsung membentuk satuan operasional untuk mempersempit ruang gerak pelarian.
Langkah pertama yang diambil adalah melakukan razia ke rumah keluarga tahanan di sejumlah lokasi, termasuk Desa Toboli Barat, Kecamatan Parigi Utara.
Upaya persuasif ini berhasil membuat FA, tersangka pencurian, menyerahkan diri pada Jumat siang.
Enam tahanan lainnya, yang sempat bersembunyi di pondok perkebunan warga di Desa Toboli Barat, ditemukan oleh petugas pada Jumat malam.
“Mereka berusaha kabur saat ditemukan, sehingga petugas terpaksa melumpuhkan kaki masing-masing pelaku dengan tembakan,” ungkap Sumarlin dalam konferensi pers Sabtu (1/2/2025).
Keenam tahanan luka tersebut dievakuasi menggunakan ambulans Polres ke RSUD Anuntaloko Parigi untuk perawatan medis.
Respons Kapolres: Evaluasi Sistem Keamanan Tahanan
Kapolres Parigi Moutong, AKBP Jovan Reagan Sumual, menegaskan bahwa insiden ini akan menjadi bahan evaluasi mendalam.
“Kami tidak menutup mata adanya celah keamanan. Tim internal sedang menyelidiki apakah ada kelalaian petugas,” ujarnya.
Sumual juga mengapresiasi kecepatan tim dalam menangkap kembali seluruh tahanan.
“Operasi ini membuktikan keseriusan kami dalam menegakkan hukum, meski harus mengambil tindakan tegas demi mencegah pelarian lebih jauh,” tambahnya.
Profil Tahanan
Berdasarkan data Polres Parigi Moutong, keenam tahanan narkoba merupakan bagian dari jaringan penyalahguna narkoba jenis sabu-sabu yang digerebek November 2024.
Sementara FA terlibat pencurian motor di wilayah Parigi Selatan.
Pelarian mereka sempat menimbulkan keresahan warga setempat, terutama di Desa Toboli Barat, di mana para tahanan bersembunyi.
“Kami khawatir mereka akan melakukan tindakan kriminal lagi. Syukur polisi bertindak cepat,” ujar Marwan (42), warga setempat yang kebunnya didatangi petugas selama operasi.