Sulseltimes.com Jakarta, Sabtu 27/09/2025 — Shell Indonesia akan mengalihkan bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum kepada perusahaan patungan baru antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.
- Shell alihkan bisnis SPBU ke joint venture Citadel Pacific–Sefas Group
- Penyelesaian transaksi ditargetkan 2026 setelah persetujuan regulator
- Merek dan pasokan BBM Shell tetap berlanjut lewat lisensi
- Jaringan sekitar 200 SPBU, lebih dari 160 dimiliki perusahaan, ada terminal BBM di Gresik
- Bisnis pelumas tidak termasuk, pabrik 300 juta liter per tahun tetap dioperasikan Shell
Target penyelesaian transaksi pada 2026 setelah seluruh persetujuan regulator diterima.
Shell menegaskan merek BBM Shell akan tetap hadir melalui skema lisensi dan pasokan tetap berasal dari Shell.
Arah transaksi dan dampaknya bagi pelanggan Shell Indonesia
Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea menyebut proses pengalihan menunggu persetujuan otoritas dan ditargetkan rampung pada 2026.
Ia memastikan pelayanan pelanggan tidak berubah.
“Setelah pengalihan selesai, SPBU akan dikelola mitra lisensi. Produk tetap dipasok Shell agar pelanggan terus mendapatkan BBM berkualitas,” ujar Susi dikutip dari Cnn, Sabtu, 27/09/2025.
Shell menjelaskan langkah ini bagian dari transformasi portofolio perusahaan.
Di Indonesia, Citadel Pacific dan Sefas Group akan mengoperasikan jaringan SPBU melalui perjanjian lisensi merek.
Citadel selama ini memegang lisensi merek Shell di sejumlah wilayah Asia Pasifik. Sefas merupakan distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia.
Skala jaringan dan portofolio Shell di Indonesia
Bisnis SPBU Shell saat ini mencakup jaringan sekitar 200 lokasi, dengan lebih dari 160 lokasi milik perusahaan, serta dukungan terminal BBM di Gresik.
Pengalihan tidak mencakup usaha pelumas.
Shell tetap memiliki dan mengoperasikan pabrik pelumas berkapasitas sekitar 300 juta liter per tahun dan tengah membangun pabrik manufaktur gemuk di Marunda dengan kapasitas 12 kiloton per tahun.
Pada 2022 Shell juga mengakuisisi EcoOils yang memiliki dua fasilitas pengolahan di Indonesia sebagai bagian dari portofolio bahan bakar rendah karbon.