Sulseltimes.com Makassar, Jumat, 10/10/2025 — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencatat realisasi belanja sebesar 52,7 persen atau Rp5,099 triliun dari total alokasi Rp9,6 triliun per 25 September 2025. Pemprov mendorong percepatan melalui pelaksanaan kegiatan yang sudah memenuhi syarat pencairan dan strategi proyek konstruksi tanpa uang muka agar progres bisa dibayar setelah diverifikasi.
“Belanja sudah lebih dari setengah target,” kata Plt Kepala BKAD Sulsel Reza Faisal Saleh. “Kami kejar lelang dan pekerjaan yang sedang berjalan,” ujar Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
- Realisasi belanja APBD Sulsel 52,7 persen setara Rp5,099 triliun
- Total pagu belanja Rp9,6 triliun tahun anggaran 2025
- Pemprov menggenjot percepatan melalui kegiatan siap cair dan proyek tanpa DP
- Pernyataan resmi Reza Faisal Saleh dan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman
- Data per 25 September 2025 di Makassar
Realisasi menembus setengah pagu dan arahan percepatan
Plt Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Sulsel Reza Faisal Saleh menyebut angka realisasi per 25 September berada di 52,7 persen.
Nominal setara Rp5,099 triliun dari total alokasi belanja Rp9,6 triliun.
“Lebih dari setengah,” kata Reza Faisal Saleh.
Ia menegaskan seluruh perangkat daerah yang telah memenuhi syarat pencairan agar segera mengeksekusi kegiatan.
“Ya tentunya kita memacu belanja,” ucapnya. “Semua yang sudah bisa jalan dan memiliki SPD dipersilakan dilaksanakan,” lanjut Reza.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan percepatan realisasi sedang berproses.
Banyak paket sudah masuk tahap lelang dan pengerjaan.
“Kita sekarang lagi proses lelang dan masuk tahap pengerjaan banyak,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Strategi proyek tanpa uang muka dan target akhir tahun
Pemprov menerapkan skema pekerjaan konstruksi tanpa uang muka untuk menghemat waktu.
Pembayaran dilakukan setelah progres fisik diverifikasi konsultan dan pengguna anggaran.
“Banyak juga kontraktor sifatnya tanpa DP,” jelas Andi Sudirman Sulaiman. “Mereka bersedia kerja dulu dan setelah ada progres baru diselesaikan pembayarannya,” sambungnya.
Langkah ini diharapkan mengakselerasi penyerapan belanja hingga triwulan IV.
Pemprov menargetkan kurva realisasi menanjak seiring paket pekerjaan yang terkontrak.
Perangkat daerah diminta menjaga kualitas pelaksanaan serta tata kelola agar serapan berbanding lurus dengan output.
Pengendalian dilakukan melalui monitoring mingguan dan penyiapan dokumen pembayaran tepat waktu.
Pemprov optimistis capaian akhir tahun tetap berada pada zona aman sesuai ambang kinerja fiskal daerah.
