Sulseltimes.com Makassar, 9 Agustus 2025 — Pemerintah Indonesia terus memperkuat sistem pendataan penerima bantuan sosial demi memastikan program tepat sasaran. Dua istilah yang kini sering muncul dalam berbagai kebijakan adalah DTKS dan DTSEN.
Meski terdengar mirip, keduanya memiliki fungsi, cakupan, dan mekanisme yang berbeda. Memahami perbedaan DTKS dan DTSEN menjadi penting bagi masyarakat agar tidak keliru saat melakukan pendaftaran maupun verifikasi data.
Apa Itu DTKS?
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) adalah basis data nasional yang dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos). DTKS memuat informasi rumah tangga dan individu miskin atau rentan miskin yang menjadi target berbagai program perlindungan sosial, seperti:
- Program Keluarga Harapan (PKH)
- Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)
- Bantuan Sosial Tunai (BST)
- Subsidi listrik dan bantuan pendidikan tertentu
Pendataan DTKS dilakukan melalui pendataan dan verifikasi berjenjang di tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten/kota. Data ini diperbarui secara berkala minimal dua kali setahun untuk memastikan penerima manfaat sesuai dengan kondisi terkini.
Apa Itu DTSEN?
Data Terpadu Sasaran Ekonomi Nasional (DTSEN) adalah basis data yang lebih fokus pada pendataan kelompok rentan ekonomi secara luas, tidak hanya terbatas pada kategori miskin. DTSEN digunakan untuk program bantuan dan intervensi ekonomi lintas kementerian/lembaga, misalnya:
- Bantuan modal usaha ultra mikro
- Subsidi usaha mikro kecil menengah (UMKM)
- Program padat karya tunai lintas sektor
- Bantuan ketahanan pangan dan energi
DTSEN sering menjadi acuan bagi Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi & UKM, serta Badan Pusat Statistik (BPS) dalam merancang kebijakan pemulihan ekonomi, terutama pasca-krisis atau bencana.
Perbedaan DTKS dan DTSEN
Meskipun sama-sama digunakan untuk sasaran bantuan, ada beberapa perbedaan mendasar:
Aspek | DTKS | DTSEN |
---|---|---|
Pengelola | Kementerian Sosial | Lintas kementerian/lembaga (termasuk BPS dan Kemenkeu) |
Fokus Data | Rumah tangga miskin dan rentan miskin | Kelompok rentan ekonomi secara luas |
Tujuan Utama | Program perlindungan sosial | Intervensi ekonomi & pemulihan usaha |
Cakupan Program | PKH, BPNT, BST, subsidi listrik | Bantuan UMKM, subsidi energi, bantuan modal usaha |
Sumber Data | Pendataan daerah, verifikasi desa/kelurahan | Integrasi data ekonomi, survei BPS, laporan lembaga |
Update Data | 2 kali setahun | Dinamis sesuai kebutuhan program |
Mengapa Perbedaan Ini Penting Untuk Diketahui?
Pemahaman terhadap perbedaan DTKS dan DTSEN membantu masyarakat:
- Mendaftar di sistem yang tepat — Jika ingin bantuan sosial rumah tangga miskin, fokus ke DTKS; jika bantuan modal usaha atau intervensi ekonomi, cek data DTSEN.
- Menghindari tumpang tindih data — Seseorang bisa saja masuk di DTKS tetapi tidak otomatis ada di DTSEN, dan sebaliknya.
- Mempercepat verifikasi bantuan — Data yang akurat mempercepat penyaluran bantuan dan meminimalkan risiko penyaluran salah sasaran.
Proses Pendaftaran dan Cara Cek Data
- DTKS: Pendaftaran melalui desa/kelurahan dengan membawa KTP dan KK, kemudian diverifikasi sebelum diajukan ke Kemensos.
- DTSEN: Pendaftaran biasanya melalui program kementerian terkait atau saat pendataan lapangan oleh BPS, disesuaikan dengan program bantuan yang berjalan.
Masyarakat dapat mengecek status DTKS melalui cekbansos.kemensos.go.id, sedangkan DTSEN biasanya dapat dicek melalui situs resmi program bantuan terkait.
Apa saja kendala dan tantangannya?
Kendala utama dalam pengelolaan kedua data ini adalah:
- Sinkronisasi data antar instansi
- Validitas data penerima manfaat
- Minimnya pemahaman masyarakat tentang perbedaan fungsi
Pemerintah daerah di Sulawesi Selatan, termasuk Makassar, Gowa, dan Maros, diharapkan meningkatkan sosialisasi agar warga memahami alur pendaftaran.
Menurut laporan Dinas Sosial Sulsel, sinkronisasi DTKS dan DTSEN dapat menghemat anggaran dan mempercepat penyaluran bantuan.
DTKS dan DTSEN adalah dua basis data yang berbeda fungsi meski tujuannya sama: membantu masyarakat.
DTKS lebih fokus pada bantuan sosial berbasis rumah tangga miskin, sedangkan DTSEN mengarah ke intervensi ekonomi yang lebih luas.
Memahami perbedaan DTKS dan DTSEN bukan hanya penting untuk penerima bantuan, tetapi juga bagi aparat desa, relawan sosial, dan pendamping program agar penyaluran bantuan lebih efektif, transparan, dan tepat sasaran.