banner DPRD Makassar 728x90
GowaBerita

Pendaki Gunung Bawakaraeng Hipotermia Saat HUT RI 80 Satu Tewas 32 Dievakuasi

Avatar of sulseltimes
17
×

Pendaki Gunung Bawakaraeng Hipotermia Saat HUT RI 80 Satu Tewas 32 Dievakuasi

Sebarkan artikel ini
Proses evakuasi pendaki meninggal di gunung bawakaraeng
Proses evakuasi pendaki meninggal di gunung bawakaraeng, Minggu (17/08/2025).
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow
banner Pemerintah Kota Makassar 728x90

Sulseltimes.com Gowa, 17 Agustus 2025 — Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berubah duka.

Sebanyak 32 pendaki dilaporkan mengalami gangguan kesehatan, sebagian besar karena hipotermia, saat mengikuti kegiatan pendakian tahunan.

Tragisnya, seorang pendaki bernama Irfan (24) meninggal dunia akibat hipotermia berat.

Proses evakuasi pendaki meninggal di gunung bawakaraeng
Proses evakuasi pendaki meninggal di gunung bawakaraeng, Minggu (17/08/2025).

Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, menjelaskan bahwa hingga Minggu sore, tim siaga mencatat ada puluhan pendaki yang harus dievakuasi.

“Sampai sore ini, Minggu (17/8), tercatat 32 pendaki yang mengalami trouble dan ditangani oleh tim siaga. Sebagian besar korban menderita hipotermia dan yang lainnya menderita asam lambung, beberapa orang terpisah dari rombongan,” ujar Sultan dalam keterangannya.

Irfan bersama 16 rekannya diketahui mengikuti kegiatan lintas alam dari jalur Bulu Baria sejak 12 Agustus 2025.

Mereka berhasil mencapai puncak Gunung Bawakaraeng pada 16 Agustus. Namun, pada Minggu pagi, Irfan ditemukan dalam kondisi lemah akibat hipotermia.

“Namun pada Minggu pagi ditemukan oleh tim siaga Merah Putih dalam keadaan hipotermia. Setelah ditangani, kondisinya tidak kunjung membaik,” jelas Sultan.

Korban sempat ditandu menuju kaki gunung agar mendapat penanganan medis lebih lanjut.

Sayangnya, saat proses evakuasi dari pos 10 menuju pos 8 jalur Bulu Ballea, nyawa Irfan tidak tertolong.

“Korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim Dokpol Polda Sulsel yang ikut bersama tim evakuasi,” tegas Sultan.

Jasad Irfan kemudian dibawa ke Puskesmas Tinggi Moncong untuk pemeriksaan sebelum diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Carubbu, Kecamatan Awampone, Kabupaten Bone.

Ambulans milik SJP digunakan untuk mengantar jenazah ke kampung halaman.

Data Posko Induk Siaga Merah Putih mencatat sebanyak 4.172 pendaki melakukan registrasi di empat titik pendakian resmi, yakni Bulu Ballea, Lembanna, Tassoso, dan Panaikang.

Jumlah ini menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Momen pendakian Gunung Bawakaraeng setiap 17 Agustus memang dikenal sebagai tradisi tahunan ribuan pecinta alam untuk mengibarkan Merah Putih di puncak gunung.

Namun, kondisi cuaca ekstrem, suhu dingin yang menusuk, serta minimnya perlengkapan pendakian kerap memicu kasus hipotermia.

Kejadian ini menjadi peringatan serius bagi seluruh pendaki agar lebih mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan, terutama pada momentum perayaan kemerdekaan yang selalu ramai.

Hipotermia masih menjadi ancaman utama di Gunung Bawakaraeng, terlebih bagi pendaki yang tidak memiliki perlengkapan memadai.

“Kami terus mengingatkan pendaki untuk memperhatikan kesiapan fisik dan logistik. Jangan memaksakan diri jika kondisi tubuh tidak memungkinkan,” pesan Sultan.

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow
banner DPRD Makassar 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *