Sulseltimes.com Makassar, 7 September 2025 – Pemprov Sulsel salurkan 2.000 paket bibit rumput laut untuk petani di Luwu Raya guna memperkuat ekonomi biru dan menjaga keberlanjutan pesisir. Tiap paket berisi bibit 300 kilogram serta 250 pelampung ramah lingkungan yang menggantikan botol plastik.
- 2.000 paket berisi 300 kg bibit dan 250 pelampung ramah lingkungan
- Tahap pertama 471 petani dari 41 kelompok di Luwu Raya
- Target pengumpulan 1 juta botol plastik untuk didaur ulang dan diganti buoy
Tahap awal menyasar ratusan petani di Palopo, Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur dengan penyaluran bertahap sepanjang 2025. (Rakyatku.Com)
Apa yang diterima petani dan mengapa penting
Setiap paket berisi bibit 300 kilogram dan 250 buoy khusus budidaya.
Skema ini sekaligus mengurangi sampah plastik karena pelampung botol diganti buoy yang lebih tahan lama dan dapat didaur ulang.
Pemerintah provinsi menargetkan satu juta botol terkumpul dari penukaran di lapangan.
“Ini upaya untuk mendukung pembudidaya, mempertahankan bahkan menaikkan volume produksi,” ujar Kepala DKP Sulsel Muhammad Ilyas, Minggu 7 September 2025.
Pada 2024, produksi rumput laut Sulsel tercatat sekitar empat juta ton basah.
Angka itu menegaskan posisi Sulsel sebagai salah satu lumbung rumput laut nasional.
Penguatan bibit dan peralatan di hulu dibutuhkan agar pasokan tetap stabil dan mutu panen meningkat.
Tahap penyaluran dan dampak ekonomi biru
Tahap pertama program difokuskan di Luwu Raya. DKP mencatat 471 petani dari 41 kelompok menerima total 141,3 ton bibit dengan lebih dari 117.750 pelampung.
Penyaluran berikutnya mengikuti kesiapan kelompok dan kalender budidaya agar bibit segera ditanam di perairan yang sesuai.
Kebijakan ini sejalan dengan agenda ekonomi biru KKP yang menekankan budidaya berkelanjutan, pengurangan sampah plastik laut, dan peningkatan nilai tambah pesisir.
Di tingkat daerah, penukaran botol plastik menjadi buoy merupakan bagian dari kampanye budidaya ramah lingkungan yang dapat direplikasi di sentra lain.
Kepala Bidang Budidaya dan Daya Saing Produk DKP Sulsel Suhartono menyebut tahap awal diprioritaskan untuk Luwu Raya agar petani segera menanam dan menjaga kesinambungan panen.
“Di tahap awal ini, bantuan menyasar 471 petani dari 41 kelompok,” kata Suhartono, Minggu 7 September 2025. Sejumlah petani mengaku terbantu karena ketersediaan bibit dan peralatan membuat siklus tanam lebih pasti serta biaya harian lebih efisien.
Program bibit dan pelampung ramah lingkungan di Luwu Raya memperkuat hulu budidaya rumput laut Sulsel.
Dengan penyaluran bertahap dan kampanye penukaran botol plastik, targetnya produksi tetap terjaga, lingkungan lebih bersih, serta kesejahteraan petani meningkat.