Sulseltimes.com Makassar, 27 Agustus 2025 — PD Parkir Makassar Raya mulai uji coba bayar parkir nontunai via QRIS pada 1 September 2025 di Jalan WR Supratman. Setiap juru parkir (jukir) memakai barcode QRIS agar pembayaran terekam otomatis dan lebih transparan.
Tarif mengacu regulasi, dengan penyesuaian khusus di area piloting. Targetnya, 50 persen transaksi parkir di Makassar sudah digital pada 2026.
- Uji coba QRIS dimulai 1 September di WR Supratman
- Jukir memakai barcode; transaksi tercatat ke sistem PD Parkir
- Tarif pilot: Rp3.000 (motor) dan Rp5.000 (mobil)
- Target 2026: 50% transaksi parkir nontunai
- Fokus tertib, transparan, dan menutup celah pungli
Plt Dirut PD Parkir Makassar Raya Adi Rasyid Ali (ARA) menyebut uji coba merupakan tindak lanjut arahan Wali Kota untuk menata layanan parkir.
“Insya Allah pada 1 September nanti, kita mulai uji coba pembayaran parkir non-tunai menggunakan QRIS di Jalan WR Supratman. Semua jukir sudah dibekali barcode, rekening, dan telah melalui proses sertifikasi. Kami juga sudah mengundang Wali Kota untuk hadir langsung pada launching ini,” kata ARA usai bertemu Wali Kota Makassar, Rabu (27/08).
Cara kerjanya singkat penggunaan Qris untuk bayar parkir:
- Pengendara memindai barcode QRIS yang dipegang jukir.
- Pembayaran masuk otomatis ke rekening jukir dan tercatat di sistem PD Parkir.
- Pembagian hasil mengikuti persentase yang telah ditetapkan sehingga mengurangi potensi kebocoran.
ARA menekankan manfaat bagi petugas. “Dana masuk langsung terbagi sesuai persentase, jadi lebih aman. Jukir bisa langsung gunakan hasilnya… Yang penting, tidak ada lagi uang parkir yang mengalir di luar sistem,” ujarnya.
Tarif reguler tetap Rp2.000 untuk motor dan Rp3.000 untuk mobil. Di lokasi uji coba berlaku tarif khusus Rp3.000 (motor) dan Rp5.000 (mobil).
Menurut ARA, QRIS memudahkan pengendara karena bayar pas tanpa menunggu uang kembali.
“Bayar parkir Rp2.000 atau Rp3.000 langsung sesuai nominal… Jadi lebih praktis dan masyarakat juga lebih ikhlas saat membayar,” tambahnya.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Appi) mendukung penuh perluasan sistem.
“Kita ingin Makassar menjadi kota modern dan transparan. Digitalisasi parkir ini langkah nyata untuk menutup celah pungli, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan tentu memperkuat Pendapatan Asli Daerah,” ujar Appi.
“Ini bukan sekadar proyek teknologi, tapi bagian dari perubahan budaya pelayanan publik yang lebih bersih dan akuntabel,” tegasnya.
Dampak penggunaan Qris:
- Untuk pengguna: transaksi cepat, nominal pas, riwayat pembayaran jelas.
- Untuk jukir: penerimaan aman ke rekening, mengurangi risiko kehilangan uang tunai.
- Untuk daerah: data transaksi real time mendukung peningkatan PAD dan kebijakan parkir berbasis bukti.
- Ekspansi: PD Parkir menargetkan perluasan bertahap; beberapa kawasan (termasuk MP) menyatakan minat. Target 50% nontunai pada 2026 menunjukkan arah modernisasi layanan.
Uji coba parkir nontunai via QRIS di Makassar mulai 1 September 2025 menjadi langkah konkret penertiban dan transparansi layanan.
Dengan pencatatan digital, tarif jelas, serta target 50% transaksi nontunai pada 2026, kebijakan ini diharapkan menekan pungli dan menguatkan PAD, sekaligus memberi pengalaman bayar yang praktis bagi warga.