Makassar, SulselTimes.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bidang Jembatan terus memperkuat komitmennya dalam menangani kerusakan infrastruktur, khususnya jembatan di sejumlah kabupaten/kota.
Saat ini, beberapa titik jembatan menjadi fokus utama, di antaranya Jembatan Ballampangi di Sinjai, Jembatan Malake di Sidrap, serta Jembatan Marandang di Toraja. Penanganan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi teknis di lapangan.
di kutip di mediasulsel.id, Kepala Bidang Jembatan Dinas PU Sulsel, Muhammad Rosyadi, S.T., M.T., mengatakan bahwa proses penanganan terhadap dua jembatan—Ballampangi dan Malake—masih terus berjalan. Sementara untuk Jembatan Marandang, masih menunggu finalisasi dokumen dari konsultan perencana.
Lebih lanjut, Rosyadi menjelaskan bahwa Dinas PU telah membagi klasifikasi penanganan berdasarkan tingkat kerusakan dan panjang bentangan. “Untuk jembatan di bawah 6 meter dengan kerusakan ringan, biasanya diserahkan ke UPT wilayah,” ujarnya.
Namun, jika kerusakan tergolong berat atau membutuhkan perombakan struktural menyeluruh, maka penanganan akan langsung dilakukan oleh Bidang Jembatan Dinas PU Sulsel.
Langkah ini dinilai lebih efisien baik dari segi waktu maupun penggunaan anggaran. “Dengan pola ini, penanganan bisa lebih cepat dan tepat sasaran,” tegas Rosyadi.
Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi antara PU Provinsi dan UPT Wilayah sangat krusial untuk memastikan fungsi jembatan tetap optimal, terlebih di daerah yang rawan bencana atau memiliki lalu lintas tinggi.
“Prioritas kami adalah menjamin keselamatan dan kelancaran arus transportasi warga. Kami hadir untuk memberi solusi cepat, tapi tetap akurat dari sisi teknis,” pungkasnya.
