Berita

Dispora Sulsel Tanggapi Isu Relokasi, Ajak Semua Pihak Bahas Masa Depan GOR Sudiang

Avatar of redaksi sulseltimes
2
×

Dispora Sulsel Tanggapi Isu Relokasi, Ajak Semua Pihak Bahas Masa Depan GOR Sudiang

Sebarkan artikel ini
IMG 20250722 WA0055
WhatsApp Logo
Sulsel Times Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banner DPRD Makassar

Sulseltimes.com, Makassar – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan, H. Suherman, S.E., M.M., dalam keterangan resminya menanggapi berbagai pemberitaan miring terkait pengelolaan pasar pagi dan malam di kawasan GOR Sudiang.

H. Suherman menyampaikan bahwa saat ini pengelolaan pasar tersebut memang berada di bawah kendali UPT Dispora Sulsel berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas. Berdasarkan data internal, jumlah pedagang yang terdata adalah 129 stand pedagang malam dan 548 stand pedagang pagi, dengan operasional pasar malam mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WITA, sementara pasar pagi beroperasi hingga pukul 10.00 atau 11.00 WITA.

Terkait capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD), H. Suherman mengungkapkan bahwa target PAD Dispora tahun 2025 sebesar Rp680 juta, sementara hingga pertengahan tahun ini baru terealisasi sekitar Rp330 juta atau 48%. Sumber PAD berasal dari sewa lapak, parkir, dan pemanfaatan lahan kegiatan lainnya.

Isu Relokasi dan Stadion Baru

Kadispora juga menyinggung isu relokasi pedagang yang sempat viral. Ia menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada keputusan relokasi, dan wacana tersebut masih akan dikaji bersama pedagang, aktivis pemerhati sosial, dan media sebelum ada langkah resmi.

“Memang saya pernah bicara tentang relokasi, tapi belum ada kebijakan yang diputuskan. Ini baru tahap diskusi. Saya akan panggil para pedagang, perwakilan aktivis pemerhati sosial dan media untuk bersama-sama mencarikan solusi terbaik jika memang relokasi perlu dilakukan. Kita ingin semua transparan,” jelas H. Suherman.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa kawasan GOR Sudiang berdiri di atas lahan seluas 74 hektare milik Pemprov Sulsel. Ia menyayangkan apabila kawasan strategis tersebut tidak dimanfaatkan sebagaimana desain awal sebagai pusat kegiatan olahraga.

“Saya ingin kita sama-sama mengembalikan fungsi utama lahan ini sebagai Sport Center. Kita akan bangun stadion baru, dan saya harap dukungan masyarakat serta pengawasan dari aktivis pemerhati sosial. Ini bukan proyek pribadi, tapi untuk masyarakat Sulawesi Selatan,” tegasnya.

Respons Soal Kemacetan dan Koordinasi

Menanggapi keluhan masyarakat tentang kemacetan di sekitar kawasan GOR saat pasar berlangsung, H. Suherman menjelaskan bahwa sebagian besar lahan di luar pagar GOR merupakan wilayah administratif Kota Makassar, sehingga perlu koordinasi lintas institusi.

“Kalau kemacetan terjadi di luar pagar GOR, itu tanggung jawab Pemkot. Tapi kami tetap akan bantu koordinasi agar semua tertata,” katanya.

Harapan untuk Transparansi dan Sinergi

Kadispora mengajak semua pihak, termasuk pedagang dan aktivis pemerhati sosial, untuk bersama-sama mengawal proses pembenahan kawasan GOR Sudiang agar berfungsi optimal dan bermanfaat luas. Ia mengakui, membenahi sistem yang telah berjalan bertahun-tahun memang tidak mudah, namun menjadi tanggung jawab moral dan strukturalnya sebagai Kepala Dinas.

“Saya tidak bisa kerja sendiri. Saya butuh masukan, pengawasan, dan juga solusi. Kalau ada pelanggaran atau persoalan teknis di lapangan, ayo kita selesaikan bersama. Ini demi kemajuan dan kesejahteraan bersama,” pungkas H. Suherman, S.E., M.M. (*)

WhatsApp Logo
Ikuti Sulsel Times di
Google News
Follow

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *