Sulseltimes.com Makassar, Senin, 1 September 2025 — Digitalisasi Parkir Makassar resmi berjalan di Jalan WR Supratman sebagai lokasi percontohan awal. Pemerintah Kota Makassar melalui PD Parkir menerapkan pembayaran nontunai berbasis QRIS untuk menutup celah pungutan liar, menertibkan juru parkir (jukir), dan meningkatkan transparansi pendapatan.
- Uji coba: 27 jukir di 16 titik (Somba Opu & WR Supratman)
- Pembayaran via QRIS transaksi tercatat otomatis & transparan
- Target 2026: 50% titik parkir berbasis digital
- Satgas PD Parkir melibatkan TNI–Polri untuk pengawasan
- Pemkot dorong rencana building parking guna atasi keterbatasan lahan
Uji coba melibatkan 27 jukir pada 16 titik dengan dua ruas perdana, Jl Somba Opu dan Jl WR Supratman.
Wali Kota Munafri Arifuddin menekankan pencatatan otomatis transaksi, sementara PD Parkir menargetkan 50% titik parkir sudah digital pada 2026. Satgas pengawasan yang melibatkan TNI–Polri disiapkan di lapangan.
Apa yang berubah dalam layanan parkir?
Peluncuran ditandai penekanan sirene, pemasangan rompi resmi, dan kalung QRIS card kepada perwakilan jukir di hadapan Forkopimda, perwakilan Bank Indonesia, mitra perbankan, dan pimpinan SKPD.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyebut sistem nontunai membuat arus uang tercatat otomatis sehingga mudah diaudit dan dipertanggungjawabkan. “Selama ini perparkiran kita manual dan sulit dikontrol. Dengan digitalisasi, semua transaksi tercatat sehingga transparan,” kata Munafri Arifuddin, Senin (1/9/2025).
Ia menambahkan, posisi dan kinerja jukir menjadi lebih teratur dan hasil parkir terdistribusi proporsional kepada pemerintah dan jukir.
“Sering terjadi, baru singgah sebentar sudah ditarik parkir. Digitalisasi menertibkan pola layanan agar jelas dan pasti,” ujar Munafri Arifuddin, Senin (1/9/2025).
Angka-angka utama
Komponen | Rincian |
---|---|
Jukir uji coba | 27 orang |
Titik uji coba | 16 titik |
Ruas percontohan awal | Jl Somba Opu, Jl WR Supratman |
Metode bayar | QRIS (nontunai) |
Target implementasi | 50% titik digital pada 2026 |
Bagaimana dampaknya bagi warga dan PAD?
Pemkot menilai pembayaran nontunai akan memudahkan pengguna, mengurangi kontak tunai, dan meminimalkan kebocoran.
“Kita ingin tahu pasti berapa kontribusi PD Parkir terhadap keuangan daerah. Digitalisasi menjadi standar hitung peningkatan pendapatan tiap tahun,” tegas Munafri Arifuddin, Senin (1/9/2025).
Plt Dirut PD Parkir Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA), menyebut uji coba dimulai di dua ruas utama sebelum perluasan bertahap.
“Tidak bisa serentak, tapi insyaallah 2026 sudah 50% titik digital. Kami butuh dukungan Pemkot, TNI–Polri, dan masyarakat,” kata Adi Rasyid Ali, Senin (1/9/2025).
Untuk menjaga kepatuhan di lapangan, Satgas PD Parkir yang melibatkan unsur TNI–Polri dibentuk guna memastikan standar layanan dan transaksi berjalan sesuai aturan.
Di sisi jangka menengah, Wali Kota meminta PD Parkir menjajaki building parking (gedung parkir) untuk mengatasi keterbatasan lahan dan mengurangi penumpukan di bahu jalan.
“Makassar sudah butuh building parking. Cari partner agar kendaraan tidak lagi menumpuk di ruas jalan,” jelas Munafri Arifuddin, Senin (1/9/2025).
Digitalisasi Parkir Makassar memulai fase uji coba dengan QRIS di dua koridor utama. Tujuannya jelas tertib, transparan, dan optimal bagi pengguna serta menguatkan PAD.
Bersamaan, Pemkot menyiapkan Satgas pengawasan dan opsi building parking agar penataan parkir berkelanjutan.